Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi usulan agar libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dihapuskan seperti yang disampaikan Sekda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga COVID-19.
Menurutnya, hal itu masih perlu dikaji terlebih dahulu sembari menunggu perkembangan COVID-19.
"(Libur Nataru dihapus), perlu dikaji dulu, Mas. Siapa tahu besok di bulan November semua menjadi sangat baik-baik saja," ujar Ganjar kepada wartawan ditemui di kampus Akbara, Mojosongo, Solo, Selasa (26/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau prokesnya bagus vaksinnya bagus, mudah-mudahan kita juga mendapatkan hal yang bagus. PeduliLindungi itu sebenarnya juga bisa dipakai untuk kontrol, kalau nanti bagus semua bisa dilakukan, kalau tidak ya hati-hati. Belum mengarah ke penghapusan libur Nataru," lanjutnya.
Baca juga: Sekda DIY Usulkan Libur Nataru Dihapus Saja |
Terkait dengan libur akhir tahun, Ganjar juga belum memastikan akan diizinkan atau justru dihapuskan. Menurutnya, jika memang ada maka perlu ada pembatasan untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga.
"Kalau ada bagaimana pembatasannya, tapi prinsip ada atau tidak ada kita mesti siaga. Dan hari ini ketika beberapa (daerah) sudah masuk level 1, 2, di tempat umum mulai agak terbuka itu bukan berarti bebas," tuturnya.
Meski begitu, kata Ganjar, pengawasan masih harus tetap dilakukan. Dengan begitu, maka penerapan prokes oleh masyarakat bisa terpantau.
"Juga harus ada patroli untuk tetap menjaga prokes, jadi kita siapkan tim kecil, kita menyiapkan model-model penanganan yang akan bepergian ya saran kita sih Natal dan Tahun Baru di rumah saja," pungkas Ganjar Pranowo.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan hal yang sama terkait dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Saya masih menunggu instruksi dari pusat, kami yang di daerah siap melaksanakan apapun itu perintahnya pusat, ya seperti yang disampaikan pak gubernur," singkat Gibran.
(mbr/rih)