Pihak keluarga menyebut ada luka memar di jasad mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Gilang Endi Saputra (21) yang meninggal usai mengikuti Diksar Menwa. Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk menyimpulkan kasus tewasnya korban.
"Lihat hasil autopsi, dalami dulu. Bedakan lebam mayat dengan lebam benda tumpul itu nanti dari hasil autopsi," ujar Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Djohan Andika kepada wartawan, Senin (25/10/2021).
Andika menerangkan sebelum hasil autopsi dari dokter forensik keluar pihaknya belum mau berasumsi soal dugaan kematian korban. Pihaknya pun masih mengusut adanya tindak pidana kekerasan dari kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami belum simpulkan ada tindak pidana," ucapnya.
Djohan menambahkan kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa semester tiga asal Karangpandan, Karanganyar itu ada yang butuh keahlian.
"Kegiatan-kegiatan terkait Menwa ada beberapa hal yang butuh keahlian," tuturnya.
Sementara itu, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pihaknya juga telah mengamankan barang bukti.
"Kita sudah melakukan olah TKP dan juga mengamankan barang bukti baju yang dipakai korban," terang Djohan.
Sebelumnya diberitakan, kerabat Gilang, Sadarno, mengatakan pihak keluarga mengetahui kematian Gilang pada dini hari tadi. Setelah jenazah tiba di rumah duka di Karanganyar pagi tadi, keluarga mendapati adanya luka-luka tak wajar pada tubuh korban sehingga keluarga akhirnya melaporkan kematian Gilang ke polisi.
Sementara itu, untuk mengusut kasus kematian korban, polisi juga memanggil panitia pelaksana kegiatan Diksar Menwa UNS Solo. Polisi bakal meminta keterangan terhadap semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
"Klarifikasi secara singkat sudah kita minta di UNS, selanjutnya kita jadwalkan pemeriksaan terhadap panitia kegiatan," terang Djohan.