Ganjar mengatakan terkait gempa di Salatiga dan Kabupaten Semarang, pihaknya sudah berkomunikasi dengan kepala daerah setempat. Sejumlah tenda darurat juga sudah dipasang untuk persiapan.
"Kemarin langsung komunikasi dengan bupati Semarang dan Wali Kota Salatiga. Sudah langsung dibuatkan tenda darurat," kata Ganjar dalam video yang diperoleh detikcom, Senin (25/10/2021).
Terkait gempa yang terus terjadi di Salatiga dan Ambarawa, Ganjar menjelaskan tim geologi masih terus bekerja menliti, maka kesiagaan masih perlu dilakukan.
"Dari (dinas) ESDM mencoba mendampingi dan ikuti terus pergerakan sesar yang ada karena ini bukan vulkanik. Tim geologi lagi bekerja maka punya asumsi kita mesti siaga. Khusunya di daerah sesar khususnya di Salatiga dan Kabupaten Semarang," ujar Ganjar Pranowo.
Sementara itu kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan hingga pagi ini sudah ada 34 gempa sejak Sabtu (23/10) dini hari di Salatiga dan Ambarawa (Kabupaten Semarang).
Gempa susulan terjadi pukul 05.05 WIB berkekuatan M2,5 di 7.275 Lintang Selatan, 110.45196 Bujur Timur atau 8 km barat laut Kota Salatiga, Jateng. Gempa tersebut terjadi di kedalaman 11 km.
"BMKG mencatat terdapat 1 gempa susulan di Ambarawa Salatiga, Sehingga total gempa teranalisa berjumlah 34 event," kata Setyoajie lewat pesan singkat.
Berdasarkan hasil pengamatan Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, distribusi episenter pasca gempa di Salatiga terjadi di beberapa titik. Yakni yang dilalui sesar Merapi-Merbabu, Telomoyo dan Rawa Pening.
Simak video 'Salatiga-Ambarawa 21 Kali Diguncang Gempa Susulan':
(alg/mbr)