Bukan rahasia lagi kalau FX Hadi Rudyatmo adalah salah satu kader kepercayaan Megawati Soekarnoputri di PDIP. Rudy sering dipanggil secara khusus untuk diajak membicarakan persoalan partai. Namun rupanya jika Rudy datang menghadap Mega, Puan sering menegurnya karena persoalan oleh-oleh. Bagaimana ceritanya?
Mantan wali kota Solo tersebut sering datang membawa masakan racikan istrinya yang memang selama ini menjadi kesukaan Megawati. Menurut FX Rudy, kalau Megawati menghubunginya untuk datang ke Jakarta untuk membawakan masakan kegemaran itu adalah perintah halus agar dia segera menghadap.
"Beliau kalau sudah minta dibawakan masakan artinya saya diminta datang menghadap. Biasanya mau curhat-cuhat berbagai hal," kata Rudy saat berbincang dengan detikcom di kediamannya, Rabu (21/10/2021) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada lima masakan kesukaan Megawati yang selalu dibawa FX Rudy setiap sowan ke kediaman Megawati. Kelima menu kesukaan itu adalah oseng-oseng ati ampela, oseng-oseng pare, oseng-oseng daun pepaya dan sayur ikan belanak dan sambel goreng ala kampung.
"Kalau saya sowan Bu Mega selalu membawa masakan seperti itu untuk oleh-oleh, ujarnya.
Rudy juga mengatakan kebiasaan itu sudah berlangsung sejak lama. Bahkan beberapa kali, Puan Maharani yang juga menyukai masakan racikan istri FX Rudy, nentil ke FX Rudy yang hanya membawakan oleh-oleh masakan itu hanya untuk Megawati.
"Beberapa kali Mbak Puan ngomong ke saya kalau ketemu di kediaman (Megawati). Istilahnya ngiri karena nggak dibawakan oleh-oleh masakan istri saya, tapi ya itu bercandaan saja. 'Wah Mas Rudy ini selalu gitu. Yang dibawain masakan enak selalu cuma Mama saja'. Biasanya ya saya jawab, 'Lha Mbak Pu nggak pesan. Kalau pesan ya saya bawakan'," demikian ujar Rudy.
Rudy mengaku sejauh ini tidak ada persoalan secara pribadi antara dia dengan Puan Maharani. Perbedaan-perbedaan sikap dan seperti yang selama ini terekam di pemberitaan media, menurutnya, hanyalah dinamika demokrasi di internal partai.
"Lho saya tidak ada masalah apapun dengan beliau (Puan Maharani). Beliau kan pimpinan, ketua DPP partai saya. Kalau ada sekali dua kali beda pendapat itu hak lumrah dalam dinamika demokrasi sebagai upaya untuk menemukan jalan terbaik bersama membesarkan partai demi pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.
(mbr/sip)