Melihat Tradisi Ampyang Maulid di Kudus yang Digelar Sederhana

Melihat Tradisi Ampyang Maulid di Kudus yang Digelar Sederhana

Dian Utoro Aji - detikNews
Selasa, 19 Okt 2021 18:09 WIB
Tradisi Ampyang Maulid digelar di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, Selasa (19/10/2021).
Tradisi Ampyang Maulid digelar di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, Selasa (19/10/2021). (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)

Di kesempatan yang sama, Juru Pemelihara Masjid Wali Loram Kulon, Afroh Amanudin, menjelaskan tradisi Ampyang Maulid merupakan acara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Menurutnya tradisi itu bentuk ekspresi warga Loram Kulon menyambut hari kelahiran Rasulullah.

"Ampyang Maulid itu suatu tradisi diperingati saat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam memperingati inilah ada beberapa ekspresi terkait dengan Loram Kulon itu dilakukan dengan adanya Ampyang Maulid," jelas Afroh ditemui di lokasi sore tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun sejak tahun 1560-an. Kata Ampyang, menurutnya, berasal dari sebutan kerupuk yang diartikan menjadi Ampyang oleh masyarakat Desa Loram Kulon.

"Ampyang itu dari nama kerupuk. Artinya yang diterjemahkan dari kerupuk ampyang yang menjadi ciri khas itu. Di dalam tradisi tersebut adalah diutamakan adalah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu," terang dia.

ADVERTISEMENT

"Ini dilakukan pada zaman Sultan Hadiri sekitar tahun 1560-an. Itu dilihat dari gapura yang didirikan pada 1596, masjid 1497 berarti setelah itu," pungkas Afroh.


(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads