Umiyatun pun tak menyangka demam itu membuat putra kesayangannya kehilangan penglihatan. Kini mata Rangga lebih banyak terpejam dan bila terbuka tampak semacam selaput putih di kedua bola matanya.
Beruntung Rangga bukan anak yang pemurung, meski tak bisa melihat lagi, dia tetap ceria. Bocah itu pun tampak aktif meraba-raba ruangan yang dilewatinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umiyatun menuturkan Rangga sempat dibawa ke salah satu RS milik pemerintah di Klaten. Kala itu anaknya sempat dirawat selama 10 hari dan kondisinya sempat membaik.
"Menginap 10 hari terus pulang. Setelah di rumah muncul bintik pada seluruh tubuh mirip cacar air dan saya bawa kembali ke RS," ujarnya.
Umiyatun pun mengenang kata dokter soal bintik di tubuh Rangga. Kala itu bintik-bintik itu disebut karena alergi obat karena warnanya merah dan menyerupai luka bakar.
"Warnanya merah seperti luka bakar. Yang terakhir, setelah halus lalu kedua matanya yang kena dan tidak bisa melihat," kata Umiyatun.
Pihaknya pun sempat membawa Rangga ke RSUP Dr Sardjito di Yogyakarta. Dengan menggunakan kartu KIS, anaknya sempat mendapatkan penanganan dan ditemukan selaput yang menutupi kedua bola mata Rangga.
"Tertutup semacam selaput warna putih. Tapi kata dokter kemungkinan masih bisa disembuhkan," ungkap Umiyatun.
Sejak kunjungan ke RSUP Dr Sardjito itu, dia belum membawa Rangga berobat lagi karena menunggu rekam otak. Otomatis, sejak saat itu anaknya belum masuk sekolah.
"Sekolah kelas satu, tapi tidak masuk, kadang mau dan kadang tidak. Padahal yang lain sudah tetap muka," jelas Umiyatun.
Umiyatun menerangkan putranya itu sempat masuk sekolah. Namun karena kesulitan menulis meski sudah diajari gurunya, bocah itu kadang emosi.
"Kadang emosi kalau diajari, kenanya kan waktu setelah TK dan mau masuk kelas satu. Kadang emosi sebab sebelumnya bisa baca tulis tapi mendadak tidak bisa," imbuh Umiyatun.
Selanjutnya, suami pergi tanpa ada kabar lagi....