Kala Benda-benda di Sekitar Tugu Muda Semarang Tanpa Bayangan Siang Ini

Kala Benda-benda di Sekitar Tugu Muda Semarang Tanpa Bayangan Siang Ini

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 11 Okt 2021 12:26 WIB
Hari tanpa bayangan di Tugu Muda Semarang, Senin (11/10/2021).
Hari tanpa bayangan di Tugu Muda Semarang, Senin (11/10/2021). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Kota Semarang -

Kota Semarang Jawa Tengah mengalami fenomena hari tanpa bayangan hari ini. Seperti apa suasananya?

Fenomena ini terjadi di Semarang hari ini pukul 11.25 WIB. detikcom melakukan pantauan di kawasan Tugu Muda. Landscape yang selesai dibangun tahu 1953 itu terlihat tanpa bayangan meski matahari bersinar cukup cerah.

Benda-benda di sekitarnya pun demikian, khususnya terlihat pada benda-benda tegak seperti tiang, lampu taman, batu prasasti, dan lainnya. Namun untuk benda menggantung seperti gerbang tanaman atau lampu taman yang ujungnya lebih besar dari pangkalnya terlihat masih berbayang. Peristiwa itu terjadi hanya beberapa menit, kemudian matahari sering tertutup awan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Data dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Iis Widya Harmoko, mengatakan fenomena itu juga terjadi karena ada gerak semu matahari. Pergerakan itu karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi, sehingga posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5Β°LU sampai 23,5Β°LS.

"Pada tahun ini, matahari tepat berada di Khatulistiwa pada 20 Maret 2021 pukul 16.37 WIB, dan 23 September 2021 pukul 02.21 WIB. Adapun pada 21 Juni 2021 pukul 10.32 WIB matahari berada di titik balik utara dan pada 21 Desember 2021 pukul 22.59 WIB matahari berada di titik balik selatan," kata Iis kepada detikcom, Senin (11/10/2021).

ADVERTISEMENT

Ketika pergerakan semu matahari terjadi, ada masa di mana matahari tepat berada di posisi paling tinggi atau kulminasi. Ketika deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama, saat itu lah hari tanpa bayangan terjadi.

"Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat matahari berada di Khatulistiwa. Di kota-kota lain, kulminasi utama terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang kota tersebut," jelas Iis.

Ketika fenomena itu terjadi di Semarang pada bulan Oktober, lanjut Iis, maka tidak heran suhu udara juga terasa lebih panas dibanding bulan-bulan sebelumnya. Karena memang tercatat rata-rata suhu terpanas bulan Oktober tahun mencapai 35-36 derajat Celsius.

"Khusus untuk kota Jakarta, fenomena ini terjadi pada 4 Maret 2021, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB, dan pada 9 Oktober 2021, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB. Secara umum, kulminasi utama tahun 2021 di Indonesia terjadi terjadi antara 20 Februari 2021 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 4 April 2021 di Sabang, Aceh dan 7 September 2021 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2021 di Baa, Nusa Tenggara Timur," imbuhnya.

(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads