Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sosok Sunan Kudus dan Sunan Muria terkenal sebagai wali penyebar agama Islam. Tak hanya kedua sunan tersebut, ada pula sosok Sunan Kedu yang dikenal sebagai pendekar penyebar agama Islam di Kota Kretek. Seperti apa kisahnya?
Makam Sunan Kedu berada di Dukuh Krajan, Desa Gribig Kecamatan Gebog, Kudus. Di kompleks makam terdapat sebuah bangunan yang bertuliskan Makam Kanjeng Sunan Kedu atau Syeikh Abdul Bashir.
Tokoh masyarakat Gribig, Maslani menceritakan Sunan Kedu merupakan sosok wali dari daerah Parakan, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Kala itu, Sunan Kedu datang ke Kudus untuk menjadi santri atau murid dari Sunan Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berasal dari Parakan, Kedu, Temanggung Jawa Tengah. Datang ke Desa Gribig tahun 1576 Masehi," terang Maslani saat ditemui di lokasi, Sabtu (9/10/2021).
"Tujuan misi datang ke Gribig menimba ilmu kepada Sunan Kudus atau ingin menjadi muridnya. Hubungan Sunan Kedu dengan Sunan Kudus sebagai murid," sambung dia.
Dia mengatakan Sunan Kedu pertama kali datang ke Kudus sempat dianggap pamer ilmu oleh Sunan Kudus. Konon, Sunan Kedu bertemu Sunan Kudus dengan terbang naik tampah, anyaman bambu berbentuk bundar untuk menampi beras.
"Di dalam perjalanan Sunan Kedu ke Gribig ada kesalahpahaman dengan Sunan Kudus. Sebab Sunan Kedu terbang di udara naik tampah," ungkap dia.
Sunan Kudus pun mengingatkan pendekar tersebut dengan menurunkannya paksa hingga terjatuh sebuah tempat luas yang berlumpur. Menurutnya, daerah tempat Sunan Kedu jatuh lalu diberi nama Desa Jember di Kudus.
"Sunan Kedu dianggap pamer ilmu oleh Sunan Kudus. Kemudian Sunan Kedu disabda Sunan Kudus ditunjuk jarinya. Jadi ketika Sunan Kedu melayang-layang di udara kan terus dilihat murid-murid Sunan Kudus. Sunan Kudus bilang dodol ora tuku (jualan tidak beli), artinya Kudus itu gudangnya ilmu, gudangnya daya (kesaktian). Kok pamerana ilmu ngono ora gumun (kamu pameri ilmu seperti itu tidak akan takjub)," jelasnya.
"Langsung Sunan Kedu jatuh di tempat yang jember (luas) akhirnya Sunan Kedu jatuh di lokasi yang jember sekarang dinamakan Desa Jember," sambung Maslani.
Dia mengatakan akhirnya Sunan Kedu bersemedi di Desa Gribig, Kecamatan Gebog. Lokasi itu pun tidak jauh dari kawasan Makam, Menara, dan Masjid Sunan Kudus sekitar 3,7 kilometer.
Menurutnya ada peninggalan batu yang dipercaya oleh masyarakat merupakan bekas semedi Sunan Kedu di Desa Gribig. Batu itu dinamakan batu kenong.
"Batu kenong bertempat di sebelah selatan masjid (peninggalan Sunan Kedu). Jadi batu kenong itu peninggalan Sunan Kedu itu berada di baratnya masjid, batu kenong untuk munajat Sunan Kedu," jelasnya.
Selengkapnya di halaman berikut....
Simak juga video: Potret Sepinya Acara Puncak Buka Luwur Makam Sunan Kudus
Maslani menjelaskan selain batu kenong, ada sejumlah peninggalan Sunan Kedu yang tersimpan sampai sekarang. Di antaranya masjid At-Taqwa Sunan Kedu, sumur sumber jaya, hingga pusaka.
Maslani mengatakan Sunan Kedu wafat dan dimakamkan di Desa Gribig.
"Wafat Sunan Kedu tanggal 28 februari 19612 Masehi. Sunan Kedu adalah sebagai Tumenggung. Nama kecil Sunan Kedu adalah Abdul Hakim setelah belajar di Mekkah diberikan nama gurunya adalah Syeikh Abdul Bashir oleh gurunya. Keturunan Abdul Rohman Gunung Sumbing yang keempat," ungkapnya.
![]() |
Menurutnya banyak peziarah datang ke Makam Sunan Kedu sampai sekarang, terutama pengusaha rokok. Biasanya peziarah datang paling ramai setiap hari malam Jumat Kliwon.
"Haulnya tanggal 13 Muharram, itu buka luwur kalau Sunan Kudus 10 Muharram. Biasanya ada arak-arakan kirab dari balai desa ke makam. Yang ziarah itu banyaknya malam Jumat Kliwon. Ada pengusaha rokok juga sering ke sini ziarah," ungkap dia.
Terpisah dosen sejarah, dan budaya di IAIN Kudus, Moh Rosyid mengatakan berdasarkan cerita rakyat Sunan Kedu dikenal sebagai seorang pendekar. Sunan Kedu diketahui datang ke Kudus untuk berguru dengan Sunan Kudus.
"Itu sesuai cerita atau dongeng, saya belum menemukan korelasinya dengan fakta sejarah. Iya kisahnya begitu dulu seorang pendekar yang dari Temanggung ke Kudus untuk berguru kepada Sunan Kudus," jelas Rosyid.
Menurutnya keberadaan Sunan Kedu yang dikisahkan membawa bibit tembakau masih menjadi perdebatan. Sebab kata dia di Kudus tidak ditemukan penanaman tembakau.
"Keberadaan Sunan Kedu sebagai dikisahkan membawa bibit tembakau itu gugur dengan sendirinya kalau dilihat dengan fakta sejarah," tambah Rosyid.