Terpopuler Sepekan

Dualisme Kepengurusan-Elite Mundur, Partai Ummat Mulai Retak?

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Sabtu, 09 Okt 2021 09:40 WIB
Deklarasi Partai Ummat dipimpin Amien Rais (Foto: Screenshot YouTube Amien Rais official)
Sleman -

Partai besutan politikus senior Amien Rais yakni Partai Ummat ditinggal beberapa elite partainya. Pengurus partai bahkan mengungkap adanya dualisme kepengurusan di sejumlah daerah.

Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Nazaruddin, mengungkap dualisme kepengurusan di sejumlah daerah berdampak pada mundurnya beberapa kader partai. Bahkan elite partai seperti Neno Warisman dan Agung Mozin menyatakan mundur dan keluar sebagai kader partai.

Nazaruddin lalu memberikan penjelasan terkait mundurnya para kader di partainya itu. Nazaruddin menyebut ada beberapa hal yang menjadi latar belakang pilihan kedua kader utama Partai Ummat tersebut mundur.

"Ada hal-hal yang itu mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi dirinya begitu. Nah yang saya maksud ekspektasi ini bukan sesuatu yang sifat idealisme atau ideologis tapi adalah dirinya begitu," kata Nazaruddin kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).

Kedua, menurut eks Ketua PAN DIY itu, saat ini memang terjadi dualisme kepengurusan Partai Ummat di beberapa daerah. Pihaknya juga mengungkap upaya-upaya untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan tersebut.

"Yang kedua, di beberapa daerah itu memang terjadi dualisme kepengurusan. Kemudian kalau ada mundur, geser dan sebagainya itu bagian dari upaya penyelesaian dualisme-dualisme itu," kata Nazaruddin.

Nazaruddin menyebut Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais tak perlu turun tangan mengatasi masalah ini. Dia juga menganggap Amien Rais tak perlu memberikan tanggapannya soal mundurnya para kader maupun dualisme kepengurusan ini.

"Iya nggak perlu lah (Pak Amien turun tangan). Apalagi itu mundur, mau turun tangan diapain wong mundur," kata Nazaruddin.

"Saya kira tidak perlu, tidak harus beliau yang berkomentar. Kalau itu menyangkut anggota majelis syuro mungkin keseharian kan diserahkan ke sekretaris majelis syuro kan begitu. Kalau itu menyangkut pengurus DPW atau DPP atau DPD, nah itu yang ngurusi ya DPP," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Waketum Partai Ummat Chandra Tirta Wijaya. Chandra menyebut dualisme kepengurusan itu terjadi karena kader di daerah antusias memimpin partai, terlebih tidak ada arahan pembentukan DPD dari pimpinan pusat.

"Tidak ada arahan dari pusat ketika pembentukan Partai Ummat di daerah masing-masing. Mereka antusias untuk membentuk kepengurusan," jelas Chandra.

Selengkapnya di halaman berikut...

Simak juga 'Saat Amien Rais Sindir Baliho Puan, Minta Partai Ummat Ikut Pasang':






(ams/ams)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork