Ramai-ramai Nasabah Datangi Kantor KSP di Klaten, Ada Apa?

Ramai-ramai Nasabah Datangi Kantor KSP di Klaten, Ada Apa?

Achmad Syauqi - detikNews
Senin, 04 Okt 2021 12:11 WIB
Nasabah datangi Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama Klaten karena tak bisa menarik dana, Senin (4/10/2021).
Nasabah datangi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama Klaten karena tak bisa menarik dana, Senin (4/10/2021). (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Nasabah ramai-ramai mendatangi koperasi simpan pinjam (KSP) Sejahtera Bersama Klaten, Jawa Tengah. Mereka mengaku resah sebab dana mereka belum dicairkan.

"Pada awalnya bagus, setelah ada pandemi COVID semua error tidak bisa diambil. Semua di-pending tidak bisa diambil," ungkap perwakilan nasabah, Sudirin pada detikcom di kantor KSP Sejahtera Bersama, Jalan Veteran, Klaten Utara, Senin (4/10/2021).

Pantauan detikcom, nasabah mulai berdatangan pukul 10.00 WIB. Semakin siang semakin banyak yang datang, sehingga perwakilan nasabah akhirnya diterima kepala cabang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak KSP, para nasabah kemudian bubar. Aksi ini mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian.

Sudirin mengatakan pengurus sempat memberi penjelasan kepada nasabah uang tabungan bisa diambil per semester.

ADVERTISEMENT

"Per semester bisa diambil sekian persen. Dulu bilang mulai bulan Juni-Juli tapi nyatanya nol, sampai sekarang tidak ada realisasi," sambung Sudirin.

Menurut Sudirin, jumlah tabungannya sekitar Rp 200 juta. Tapi menurutnya ada teman-temannya yang memiliki tabungan Rp 300 juta bahkan ada yang satu orang dengan tabungan Rp 1 miliar.

"Saya cuma sekitar Rp 200 juta, ada yang Rp 300 juta, bahkan ada yang satu orang Rp 1 miliar lebih tidak bisa cair. Alasannya sudah dimasukkan bank di Jakarta sana, mau ditransfer nanti per semester mulai Juni tapi nyatanya belum," papar Sudirin.

Nasabah lain, Mas'ud, mengatakan tabungannya mencapai Rp 300 juta. Dirinya datang untuk meminta kejelasan pencairan dana miliknya.

"Saya sekitar Rp 300 juta, ke sini berharap minta kejelasan pencairan. Awalnya Rp 400 juta sudah saya ambil Rp 100 juta untungnya," ungkap Mas'ud.

"Katanya tanggung jawab, kalau ada apa-apa jual tanahnya. Ternyata begini," sambung Mas'ud.

Nasabah lain, Endang, mengatakan uang tabungannya di koperasi itu sekitar Rp 900 juta. Uang itu merupakan uang tabungan.

"Sekitar Rp 900 juta, itu uang tabungan. Jadi anggota sejak tahun 2010, ya inginnya ada kejelasan," ungkap Endang.

Kepala Cabang KSP Sejahtera Bersama Klaten, Muryanto, menjelaskan pencairan akan tetap dilakukan per skema. Skema pertama pada Juli sampai Desember tahun ini.

"Skema pertama Juli sampai Desember, jadi ini masih berjalan dan selanjutnya nanti Januari. Nanti melalui bank masing-masing karena anggota cukup banyak," kata Muryanto.

Permasalahan itu muncul, sebut Muryanto, karena terjadinya pandemi COVID. Akibatnya beberapa investor menunda kerja sama.

"Karena pandemi, sampai ada yang zona hitam. Akibatnya investor menunda kerja sama," pungkas Muryanto.

(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads