Kisah Pahit Dalang Ki Tristuti, Dituding PKI Diasingkan ke Buru

ADVERTISEMENT

Kisah Pahit Dalang Ki Tristuti, Dituding PKI Diasingkan ke Buru

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Sabtu, 02 Okt 2021 15:53 WIB
Pulau Buru
Ilustrasi. Pulau Buru. (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Solo -

Pergolakan politik akibat G30S/PKI 1965 menjadi masa yang tragis bagi dalang Ki Tristuti Rachmadi Suryo Saputro. Sempat dibuang, Ki Tristuti 'hidup kembali' berkat kepedulian dalang-dalang juniornya.

Ki Tristuti lahir di Purwodadi, Kabupaten Grobogan pada 3 Januari 1939. Ayahnya seorang dalang, namun sudah meninggalkan Tristuti sejak usia 10 tahun.

"Beliau sempat menjadi guru SMA, kalau zaman sekarang itu guru pelajaran matematika. Tapi beliau kemudian memilih berkarier di seni pedalangan," kata Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Solo, Sugeng Nugroho, saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/10/2021).

Kemampuan Tristuti mendalang banyak didapat dari belajar kepada dalang-dalang Klaten. Tristuti tumbuh menjadi dalang kharismatik, bahkan panutan para dalang kondang, seperti Ki Anom Suroto, Ki Manteb Sudarsono dan Ki Purbo Asmoro.

Namun di masa 1965, Ki Tristuti ikut ditangkap oleh Orde Baru yang melakukan pembersihan terhadap PKI. Tristuti memang tergabung dalam Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), sehingga dianggap pula sebagai anggota PKI.

"Waktu itu kan ada dua, Lembaga Kebudayaan Nasional (di bawah PNI) dan Lekra ini. Setelah Orde Baru, maka semua yang dianggap berkaitan dengan PKI ditangkap, termasuk Ki Tristuti," ujar Sugeng yang pernah menulis penelitian tentang Tristuti.

Tristuti kemudian dibuang dan diasingkan ke Pulau Buru. Di masa itulah Tristuti banyak menuliskan cerita-cerita yang kemudian hari digunakan sebagai bahan pertunjukan wayang.

Sekitar tahun 1980, Tristuti kembali dari pengasingan, namun gerak-geriknya terbatas karena selalu diawasi. Oleh juniornya, Ki Anom Suroto, Tristuti ditarik menjadi tim pendukung ketika pentas, yakni sebagai penulis naskah.

"Beliau lalu mendapat kesempatan mendalang di acara ASKI/PKJT (Akademi Seni Karawitan Indonesia/Pusat Kesenian Jawa Tengah cikal bakal ISI Solo). Setelah itu beliau kembali sering tampil meskipun kebanyakan di acara-acara dalang lain," ujar dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT