Buya Syafii: Ada Dimensi Politik dalam Pemberhentian Novel Cs dari KPK

Buya Syafii: Ada Dimensi Politik dalam Pemberhentian Novel Cs dari KPK

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Jumat, 01 Okt 2021 15:53 WIB
Buya Syafii Maarif, Sleman, Jumat (1/10/2021).
Buya Syafii Maarif, Sleman, Jumat 1/10/2021. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Sleman -

Sebanyak 57 pegawai KPK tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) kemudian dipecat per 30 September 2021 kemarin. Nama-nama yang dipecat bukan kaleng-kaleng. Sebut saja Novel Baswedan, Giri Suprapdiono, Harun Al Rasyid dan lain sebagainya. Apa kata Buya Syafii Maarif?

Mantan Ketum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Syafii pun angkat bicara. Menurutnya, pemecatan ini tak lepas dari berbagai kontroversi.

"Memang sudah dikeluarkan oleh KPK tapi kan ada yang menampung. Ini adalah masalah kontroversi," kata Buya saat ditemui wartawan di kediamannya, Nogotirto, Gamping, Sleman, Jumat (1/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Buya, pemecatan dengan dalih tidak lulus TWK juga merupakan akal-akalan semata.

"Mereka kan dituduh dulu tidak lulus dalam tes (wawasan) kebangsaan. Itu menurut saya juga dicari-cari alasan itu," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Buya berpendapat, dalam kasus pemecatan 57 pegawai KPK ini tercium aroma politis.

"Sebagian saya kenal itu, Novel, ada beberapa orang yang saya kenal. Ini adalah masalah lain. Masalah yang terasa seperti ada dimensi politik yang lebih terasa gitu," katanya.

Kendati demikian, Buya Syafii berharap KPK masih harus dipertahankan. Walaupun saat ini kondisi KPK sudah tak segarang dulu.

"Tapi betapapun juga KPK harus dipertahankan. Jangan sampai dirobohkan KPK itu dengan segala kelemahannya itu masih ada juga DPR RI ditangkap, anggota DPR, ada bupati dan segala macam. Ada lah walaupun memang belum maksimal," pungkasnya.

Lihat Video: Detik-detik Novel Baswedan dkk Tinggalkan Gedung KPK

[Gambas:Video 20detik]

(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads