Sebanyak 90 orang siswa SMP Negeri 4 Mrebet Purbalingga Jawa Tengah terpapar virus Corona atau COVID-19 usai menjalani pembelajaran tatap muka (PTM). Kabar terkininya, sebanyak 66 siswa di antaranya yang menjalani isolasi terpusat (isoter) telah dinyatakan negatif Corona dan dipulangkan.
"Alhamdulillah sebagian besar anak OTG kalaupun ada gejala sedikit, sehingga kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan bahwasannya hari ini hari ke 10, sejumlah 66 anak ini bisa dipulangkan," kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi kepada wartawan di SMP N 4 Mrebet, Kamis (30/9/2021).
Sebagai informasi, awalnya sebanyak 90 siswa dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani rapid test antigen. Namun, 66 siswa yang ikut menjalani isoter di sekolah. Sedangkan sisanya memilih menjalani isolasi mandiri di rumah.
Sebanyak 66 siswa itu terdiri dari 35 siswa putri dan 31 siswa putra. Dari hasil tes PCR diketahui hanya 20 siswa yang positif COVIDd-19. Meski demikian 66 siswa itu tetap menjalani isoter di sekolah.
Dyah menekankan ledakan kasus COVID-19 di SMP N 4 Mrebet dapat menjadi perhatian sekolah lain yang akan melakukan PTM. Menurutnya penyelenggaraan PTM di Purbalingga akan menerapkan protokol yang ketat dan syarat vaksinasi bagi guru dan siswa.
Tiwi menyampaikan pihaknya akan mengevaluasi termasuk soal memaksimalkan percepatan vaksinasi di Purbalingga. Sementara pelaksanaan PTM di Purbalingga menurutnya akan dilakukan bertahap agar pelaksanaannya lebih kondusif.
"Jadi kami evaluasi sampai nanti 4 Oktober, sambil terus didorong vaksinasi. Tentunya nanti kita akan gunakan skala prioritas, dari SD, SMP, SMA kelihatannya yang paling siap ini SMA/SMK, secara bertahap untuk PTM kami buka untuk sekolah menengah atas terlebih dahulu jika sudah aman kita tambah lagi," ujarnya
Menurut Tiwi pihaknya akan memprioritaskan vaksinasi para pelajar dalam rangka mendukung proses PTM. Saat ini vaksinasi di Purbalingga masih terbatas, sehingga menurutnya belum mampu mencakup seluruh siswa dan guru. Sehingga PTM akan dibuka tanpa menunggu vaksinasi telah 100 persen diberikan kepada guru dan pelajar.
"Kami vaksin terbatas, untuk meng-cover seluruh pelajar di Purbalingga yang jumlahnya puluhan ribu sudah barang tentu tidak mungkin. Jadi paling tidak ada prosentase, 25 sampai 30 persen guru-guru yang ada di sekolah tersebut dan pelajarnya sudah tervaksin," tuturnya.
Kabid Pengawasan SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga Joko Sumarno mengatakan puluhan siswa yang menjalani isoter di gedung sekolahnya ini tak hanya menjalani pemulihan. Namun juga tetap melaksanakan pembelajaran secara daring yang diawasi langsung oleh tim guru dari sekolah.
"Tak hanya itu, mereka juga menjalani trauma healing dari tim Satlantas Polres Purbalingga. Trauma healing dilakukan agar siswa tetap semangat menjalani isoter dan tidak mengalami kebosanan," kata Joko.
Lihat juga video 'Persiapan yang Harus Dilakukan untuk Menuju Endemi Covid-19':
(sip/mbr)