Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pengawasan pembelajaran tatap muka (PTM) lebih diperketat. Ia juga meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan tes swab acak.
Ganjar mengatakan dari pantauannya ke sejumlah sekolah memang banyak yang sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Namun ada juga yang masih lengah dan tidak ketat.
"Banyak (yang melanggar) nggak ya. Yang tadi pagi saya lihat ada di Semarang bagus, anaknya masuk langsung duduk, anaknya pake faceshield, masker, lalu saya tanya, apa pesan orang tua? 'Tadi mama pesan maskernya nggak boleh dicopot'. Itu sudah betul," kata Ganjar usai rapat penanganan COVID-19 di kantornya, Senin (27/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lihat SMP di Semarang juga bagus pelaksanaannya. Cuma kemarin saya lihat SMK di Tengaran (Kabupaten Semarang) jelek, maka saya peringatkan. Maka cabang dinas hari ini saya peringatkan untuk patroli semua, ngecek semua kalau perlu kerja sama dengan Dinkes untuk diambil random (tes), untuk di-screening tes," imbuhnya.
Ganjar juga meminta bupati/wali kota memperketat pengawasan untuk PTM di SD, TK dan PAUD karena para siswa atau pesertanya belum bisa divaksin.
"Saya minta Bupati Wali Kota khususnya Dinas Pendidikan untuk mengawasi SD, TK, PAUD. Karena apa? Mereka belum bisa divaksin. Caranya gimana? Saya minta mereka tanya para ahli kira-kira gambarannya kalau kemudian ini mau dilaksanakan secara sangat terbatas dan sangat ketat. Kalau bisa tempatnya, TK, dan PAUD terbuka saja dan tidak perlu banyak-banyak anak," jelasnya.
Ganjar juga meminta percepatan vaksinasi bagi anak-anak yang saat ini baru diperbolehkan mulai dari usia 12 tahun. Ia menyebut Jawa Tengah telah mendapatkan alokasi vaksin dari pemerintah pusat sebanyak 2,6 juta dosis yang diberikan dalam kurun satu pekan.
"Maka saya minta bupati dan wali kota, untuk menambah titik vaksinasi. Biar akses rakyat dekat. Vaksinatornya ditambah. Dukungan dari TNI/Polri yang bisa di-join-kan untuk bisa bersama-sama lakukan vaksinasi. Juga bisa libatkan kelompok masyarakat untuk percepat itu," ujarnya.