Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo, Albertus Sumbogo dan beberapa pengurus ke Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024 menuai polemik internal partai. Ketua DPC PDIP Purworejo Dion Agasi Setyabudi telah bersurat ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk menepis dukungan ke Ganjar itu sebagai ulah oknum.
"Surat ke DPP sudah kita kirimkan hari ini. Jadi yang perlu diluruskan bukan DPC Purworejo mendukung salah satu kandidat capres, tapi oknum," kata Dion saat dihubungi detikcom, Senin (27/9/2021).
Dion menyebut dukungan yang diberikan Sumbogo itu merupakan pelanggaran hasil Kongres V PDIP. Pihaknya pun siap memberikan sanksi tegas kepada yang bersangkutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait sanksi kita serahkan pada DPP Partai, karena sesuai aturan partai untuk ranah pengurus DPC, menjadi kewenangan DPP," terangnya.
"Sanksi diberikan karena Sumbogo melanggar keputusan Kongres V PDI Perjuangan, terkait pilpres seluruh utusan menyerahkan sepenuhnya kepada ibu ketua umum, itu salah satu keputusan kongres V," sambung Dion.
Terpisah, Sumbogo mengaku hingga saat ini belum ada pemanggilan atau klarifikasi dari PDIP Purworejo. Sumbogo pun mengaku menunggu keputusan partai soal aksinya mendukung Ganjar maju Pilpres 2024 mendatang.
"Katanya surat e wis dilayangke DPC Purworejo ke DPD dan DPP, tapi terhadap pribadi saya secara langsung belum. Ya kita tunggu aja," tutur Sumbogo saat dihubungi detikcom, hari ini.
Diberitakan sebelumnya, DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo mendeklarasikan diri siap mendukung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024. Deklarasi digelar di sebuah rumah makan di Purworejo, Sabtu (25/9) petang.
Acara juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) SGI Tedy Mulyadi dan Korwil SGI Jateng Alex Ngatidjan. Selain itu tampak hadir pula Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo Albertus Sumbogo.
Dalam acara itu, Albertus Sumbogo mengaku siap menghadapi sanksi jika dukungan terhadap Ganjar dianggap sebagai pelanggaran. Dalam kepengurusan DPC SGI Kabupaten Purworejo sendiri, ia didapuk menjadi ketua.
Kesiapan menghadapi sanksi itu dia kemukakan setelah sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengumumkan partainya akan memberi sanksi disiplin kepada kader yang menyebutkan atau disebut akan menjadi capres atau cawapres. Terkait hal tersebut, Sumbogo mengatakan jika Hasto memiliki nalar yang tidak sehat.
"Kan nalare ora sehat iki (nalarnya tidak sehat ini). Ra popo (tidak apa-apa), saya siap dipecat, bangga malah," tegas Sumbogo, Sabtu (25/9) lalu.