Keberadaan makam tunggal yang terpencil di tepi sungai Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah tak hanya menyisakan misteri tentang sosok Mbah Kutut. Namun ada juga cerita tentang burung perkutut di sekitar makam kuno itu yang konon tak bisa ditangkap. Percaya nggak percaya.
"Burung perkutut, ya perkutut biasa itu. Tapi selama ini mau ada orang menangkap dengan pulut (lem) tidak pernah bisa," ungkap Kadus I Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Harmono, pada detikcom, Sabtu (25/9/2021).
Keberadaan burung perkutut di sekitar makam Mbah Kutut itu, menurut Harmono, sudah banyak diketahui warga. Bahkan sampai sekarang pun suara burung perkutut itu masih terdengar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sering, sampai sekarang pun masih. Kadang di taman desa yang di barat makam, perkututnya" jelas Harmono.
![]() |
Harmono tidak bisa memastikan apakah burung tersebut ada kaitannya dengan makam Mbah Kutut. "Yang ilmiah saja, di situ ada burung perkutut bagus karena memang sawah dekat sungai," sambung Harmono.
![]() |
Selain tidak mengetahui siapa sosok yang dikuburkan di makam Mbah Kutut, warga juga tak tahu siapa yang membangun makam tersebut. Sebab lokasi makam jauh dari permukiman warga.
"Tidak tahu juga yang pernah membangun makam itu siapa. Sebab lokasi lebih dekat ke Desa Kuncen," sebut Harmono.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
"Belum. Belum pernah," ungkap Yuli saat dikonfirmasi detikcom lewat pesan ponselnya.
Sebelumnya diberitakan, meskipun berada di lokasi terpencil, sebuah makam kuno di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah dikenal banyak warga sebagai milik Mbah Kutut. Sayang, meski makamnya banyak dikenal orang, tapi sosok dan kisah tentang Mbah Kutut masih misterius.
Kuburan tua tersebut terletak di sebuah gundukan tanah pertanian di tepi Sungai Kuncen perbatasan dengan Desa Kuncen, Kecamatan Ceper. Untuk mencapai makam itu dari jalan Desa Glagahwangi harus melewati pematang sawah yang menurun sejauh sekitar 100 meter.
Di barat, timur dan selatan kuburan tersebut ada bentangan sawah yang ditanami padi. Persis di Utara makam adalah sungai yang cukup deras alirannya.
Kades Kuncen, Kecamatan Ceper, Muryadi mengatakan makam itu lebih dekat ke Dusun Kasihan, Desa Kuncen meskipun wilayah Desa Glagahwangi. Selama ini dikenal dengan sebutan makam Mbah Kutut.
"Saya kurang tahu sejarahnya tapi dikenal dengan nama makam Mbah Kutut. Itu sudah ada sejak simbah-simbah saya," kata Muryadi pada detikcom di balai desa, siang tadi.