Pilihan Inspiratif Miliarder Proyek Tol: Bikin Sekolah Gratis hingga Musala

Round-Up

Pilihan Inspiratif Miliarder Proyek Tol: Bikin Sekolah Gratis hingga Musala

Achmad Syauqi - detikNews
Kamis, 23 Sep 2021 07:25 WIB
Penampakan musala yang dibangun miliarder proyek Tol Yogya-Solo di klaten
Penampakan musala yang dibangun miliarder proyek Tol Yogya-Solo di Klaten. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Diguyur uang ganti rugi proyek tol Yogya-Solo membuat sebagian warga Klaten berubah menjadi miliarder. Tidak melulu membangun rumah, membeli mobil dan tanah, ada juga yang mendirikan sekolah seni gratis.

"Saya buat sekolah seni, nanti kita gratiskan untuk masyarakat. Masyarakat dari mana saja," kata Agung saat ditemui di lokasi pembangunan rumah sekaligus sekolah seni di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Rabu (22/9).

Agung yang akrab dipanggil Agung Bakar itu mengatakan sekolah seni itu nantinya akan dibuka beberapa kelas. Mulai dari pedalangan, karawitan, tari dan lainnya.

"Kita buka kelas pedalangan, karawitan secara kolektif, tari sampai bahasa Jawa. Nanti yang tari di samping sama bahasa," paparnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sekolah itu, lanjutnya, direncanakan pembelajaran kepada masyarakat termasuk kepada instansi atau individu. Pembelajaran akan bekerja sama dengan berbagai pihak.

"Kita secara kolektif ayo bersama latihan tari, karawitan atau pedalangan. Intinya melestarikan dan kalau bahasa Jawa kita bekerja sama dengan sekolah," jelas Agung yang warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo itu.

Agung menyampaikan rumah lamanya seluas sekitar 400 meter persegi dengan bangunan dua lantai terdampak tol Yogya-Solo. Dari uang ganti rugi Rp 4,3 miliar itu kemudian ia dibelikan lahan dan dibangun rumah sekaligus sekolah seni.

"Rumah saya habis kena tol, tapi bahan yang bisa kita pakai kita pakai. Target kita sederhana, misalnya belajar bahasa Jawa pulang ya bisa berbahasa Jawa krama pada orang yang lebih tua, bukan sekolah formal tapi kita tata dengan kurikulum," katanya.


Total luas lahan sekolah seninya sekitar 1.600 meter persegi yang dibeli dari uang ganti rugi proyek tol. Untuk sekolah tari rencananya akan menyewa lahan di sebelahnya.

ADVERTISEMENT

"Kita sewa lagi lahan di samping untuk tari. Sekolah seni itu sudah niatan kita sejak sebelum ada tol, karena kegiatan saya memang di kerja seni," ujar Agung.

Selanjutnya: Sadino pilih bangun musala untuk petani...

Simak video 'Melihat Progres Pembangunan Tol Yogya-Solo di Boyolali':

[Gambas:Video 20detik]



Lain Agung, lain Sadino Nur Rohmad (36) yang memilih membangun musala setelah menerima Rp 1,4 miliar. Mushala di depan rumahnya yang baru di tengah sawah didedikasikan untuk tempat sholat petani dan musafir.

"Saya bangun musala dulu, yang lain nanti belakangan. Suatu saat biar ramai, sebab saya kadang kasihan melihat para petani salat di pematang sawah," kata warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Sadino Nur Rohmad, saat ditemui detikcom di rumahnya, Rabu (22/9).

Nur mengatakan lahan dan rumah barunya itu dibangun di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu. Letaknya di tengah sawah sehingga jauh dari masjid atau musala.

"Kadang saya lihat petani salat di bawah pohon sana, kadang di pematang sawah atau kadang di tepi saluran irigasi. Sebab jauh dari sini masjid atau musala," sambung Nur.

Dia menambahkan pembangunan rumah barunya saat ini dihentikan sementara. Dia mengaku tengah fokus menyelesaikan pembangunan musala tersebut.
"Rumah nanti dulu saja, yang penting musala selesai dulu. Toh, rumah juga sudah punya satu di Delanggu yang untuk tempat tinggal," tambah Nur.

Halaman 2 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads