4 Fakta dari Fenomena Jutaan Ikan Berlompatan ke Daratan di Pantai Yogya

Round-Up

4 Fakta dari Fenomena Jutaan Ikan Berlompatan ke Daratan di Pantai Yogya

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 23 Sep 2021 07:02 WIB
Yogyakarta -

Video yang menampilkan ikan-ikan teri berlompatan di pantai selatan Yogyakarta viral di media sosial. Ikan-ikan teri itu tampak berlompatan mendekati daratan dan memudahkan nelayan untuk memanennya. Lokasinya tersebar dari Gunungkidul hingga Kulon Progo.

Dalam video yang beredar itu menampilkan ikan-ikan teri itu berlompatan ke daratan. Tampak para nelayan memanen ikan itu dengan jaring. Di video lainnya, tampak ikan teri berukuran sekitar jari manis orang dewasa yang terperangkap jaring nelayan.

Berikut ini fakta-fakta terkait fenomena ikan teri berlompatan di pantai selatan Yogyakarta tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Fenomena Tahunan

Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut ikan teri berlompatan ini merupakan fenomena tahunan.

"Bukan mistis, tidak luar biasa karena tiap tahun seperti itu. Cuma masalahnya sekarang terekspos media sosial. Sementara kalau dulu saat bertugas di Pelabuhan Sadeng memang ada musim teri," jelas Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Catur Nur Amin, saat ditemui di kantornya, Rabu (22/9/2021).

ADVERTISEMENT

Catur mengatakan fenomena ikan teri berlompatan ke daratan itu terjadi setiap musim pancaroba. Kejadian ini hampir terjadi merata di seluruh pesisir Pulau Jawa.

2. Lokasi ikan teri berlompatan

Catur menyebut dalam video yang beredar itu, lokasi ikan teri berlompatan ke daratan itu ada di Pantai Wediombo Gunungkidul dan Laguna Trisik Kulon Progo. Dia memprediksi fenomena ikan teri berlompatan ke daratan ini bakal terjadi selama tiga hari.

"Biasanya itu malam hari. Teri ini sifatnya mengejar cahaya. Sehingga kayak di pelabuhan itu cahayanya banyak lampu sehingga menuju ke pelabuhan bisa sampai pagi masih ada. Nanti siang menyebar," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko, mengatakan kemunculan ikan-ikan yang berlompatan ke daratan itu terpantau ada di kawasan Pantai Glagah, Temon dan Pantai Trisik, Galur. Tak hanya jadi buruan nelayan, fenomena ini juga menarik minat masyarakat untuk menangkapnya.

"Dari kemarin sudah banyak yang ke sini, bawa jala sendiri buat nangkep itu ikan. Yang datang ke sini tambah banyak setelah video ikan juwi (teri) ditangkap warga sini viral," ucap Aris, Rabu (22/9).

3. Jadi berkah bagi nelayan

Fenomena ikan-ikan teri berlompatan ke daratan di pantai selatan Yogyakarta membawa berkah bagi nelayan. Salah satunya nelayan di Kabupaten Kulon Progo yang turut meraup berkah dari memanen ikan teri ini.

"Sudah hampir semingguan ini muncul ikan juwi (ikan teri) di pantai. Jarang banget ini, jadi bisa dikatakan kayak berkah buat kami," ujar salah satu nelayan di Pantai Glagah, Kulon Progo, Bardi, saat dihubungi wartawan, Rabu (22/9).

Bardi mengatakan ikan jenis ini terbilang jarang ditemukan di pesisir pantai Kulon Progo. Namun adanya fenomena ini para nelayan tak perlu repot melaut dan hanya tinggal menyiapkan jaring untuk memanen ikan-ikan tersebut.

"Nggak tahu ya kenapa bisa kayak gini, tapi syukurlah, dari kemarin kami bisa nangkap sampai 20 kg lebih. Kebanyakan sih buat dikonsumsi, tapi juga dijual dengan harga Rp 15.000 per kg, lumayan lah," ucapnya.

Halaman selanjutnya, penjelasan pakar UGM...

4. Penjelasan pakar UGM

Heboh fenomena ikan teri berlompatan ke pinggir pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pakar Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan hal itu merupakan fenomena tahunan dan ada sejumlah faktor yang diduga jadi penyebabnya.

"Munculnya ikan teri di sepanjang pantai selatan DIY merupakan fenomena yang terjadi setiap tahun," kata Dosen Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Suwarman Partosuwiryo saat dihubungi, Rabu (22/9).

Suwarman menjelaskan, ada lima kemungkinan penyebab ikan-ikan tersebut menjejali pinggir pantai selatan Yogyakarta atau bahkan Jawa.

"Pertama, kemungkinan itu terjadi karena perubahan suhu air laut dari dingin menjadi panas dan berpengaruh terhadap keluarnya ikan-ikan," ujarnya.

Kedua kemungkinan adanya ikan lebih besar atau ikan predator di tengah laut yang hendak menyerang atau ingin memakan ikan teri. Sehingga ikan teri melarikan diri ke pinggir pantai.

"Ketiga itu juga bisa karena adanya arus atau gelombang yang tinggi. Karena otomatis kan kekuatan untuk berenangnya ikan teri beda dengan ikan yang lebih besar," ucapnya.

"Keempat, ini kan peralihan musim timur ke barat, biasanya kalau peralihan musim barat itu itu suhu dingin ke panas. Hal itu membuat ikan teri keluar karena menyesuaikan suhu," imbuh Suwarman.

Sedangkan penyebab kelima adalah terjadinya mangsa kapat atau musim keempat. Di mana mongso kapat biasanya adalah musim ikan.

"Kelima, kalau saya perhatikan ini biasanya kalau mau musim ikan di selatan Jawa, ini kan memasuki mangsa keempat. Umumnya di selatan Yogya itu musim ikan, banyak ikan yang keluar dan tertangkap," katanya.

Halaman 2 dari 2
(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads