Sebanyak 28 siswa dan guru MTs di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19. Awal mula klaster sekolah tersebut terungkap saat mereka akan divaksin Corona.
"Total siswa ada 25 dan guru 3 orang. Siswa yang terkena kelas 7," kata Kepala Sekolah MTs Al Muttaqin Rengging Kecamatan Pecangaan, Samudi kepada wartawan ditemui di lokasi, Rabu (22/9/2021).
Berikut kronologi kejadiannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senin, 6 September 2021
Para guru MTs Al Muttaqin mengantarkan para siswanya untuk mendapatkan vaksin Corona dosis pertama pada 6 September 2021. Vaksinasi tersebut berjalan dengan lancar.
Samudi mengatakan adanya siswa yang terkonfirmasi Corona berawal ketika ada kegiatan vaksinasi Corona. Dijelaskan pihak sekolah mendapatkan undangan vaksinasi siswa pada 4 September 2021.
"Kemudian tanggal 6 September kami mengantarkan untuk kegiatan vaksinasi tersebut di puskesmas dan alhamdulillah hasilnya baik. Dan kemudian berikutnya memperoleh jatah lagi, terus 50 dosis dan dilaksanakan pada tanggal 15 September 2021," terang dia.
Kamis, 16 September 2021
Pihak sekolah mendapatkan informasi jika ada belasan siswanya yang terkonfirmasi positif Corona, Kamis (16/9). Dia mengatakan ada sebanyak 60 siswa yang akan divaksin. Namun ada sebanyak 24 siswa tidak lolos screening karena mengalami sakit dan bergejala Corona.
"Nah ketika vaksinasi tahap satu untuk kloter kedua tadi untuk kelas 7 dari sekitar 60 siswa ternyata yang 26 lolos screening, kemudian ada 24 karena screening tidak lolos dan di lab habis hujan kemudian dilakukan swab hari berikutnya," ucapnya.
"Nah pada hari berikutnya kita antarkan swab dan hasilnya sekitar 16 September 2021 kami memperoleh informasi bahwa ada 11 anak terkonfirmasi kemudian ada tambahan dua, dan setelah itu kami melakukan koordinasi Muspika kemudian Kemenag, dan satgas COVID-19 kabupaten kemudian dilakukan tindakan untuk selanjutnya," sambung Samudi.
Jumat, 17 September 2021
Selanjutnya siswa dan guru yang melakukan kontak erat dilakukan tracing pada Jumat (17/9). Dia mengatakan sebelumnya pihak sekolah tetap melaksanakan kegiatan PTM secara terbatas. Namun hasil swab ada penambahan jumlah siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Corona.
"Orang tua berkeinginan tatap muka, kami ambil sikap begitu ada edaran Jepara level 2, PTM diperkenankan, walaupun belum ada izin kami latah, melihat kondisi lainnya juga kondisi anak pengin belajar, akhirnya dilakukan vaksinasi itu ndilalah nyuwun sewu pak, ada hasil seperti itu," ucapnya.
"Kemudian akhirnya dilakukan tindakan lanjutnya 17 September dilakukan tracing guru dan teman-teman kontak erat dan kelas 7, akhirnya ada lagi, tiga guru terpapar dan kemudian 24 siswa ada 12 siswa yang terpapar. Sehingga siswa ada 25 dan guru ada tiga orang," sambung dia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Saksikan video 'WHO Soroti Klaster Pembelajaran Tatap Muka di Indonesia':
Rabu, 21 September 2021
Dia mengatakan puluhan siswa dan guru itu tengah menjalani isolasi mandiri sampai saat ini, Rabu (21/9). Disebutkan para siswa dan guru kondisinya baik, tidak ada gejala. Pihak sekolah pun kembali melakukan pembelajaran jarak jauh.
"Kita sekarang ambil kebijakan secara umum untuk keselamatan bersama pembelajaran di rumah lagi," jelas dia.
"Mereka isolasi mandiri dan kondisinya baik tidak ada gejala. Kondisinya sehat tanpa mengalami keluhan, anak-anak sehat guru juga sehat. Di belajar di rumah mereka protes, sehat disuruh belajar di rumah," sambung Samudi.
Kesempatan yang sama Camat Pecangaan S Karnanejeng, meminta kepada seluruh sekolah untuk memperhatikan protokol kesehatan di sekolah. Dia mewanti-wanti agar tidak ada penyebaran virus Corona di tingkat sekolahan.
"Untuk segera menggiatkan disiplin prokes ini, kota membuat surat edaran baik SD, SMP, SMA sederajat agar protokol kesehatan ini ditingkatkan lagi. Sehingga nanti tidak memberikan kesan mendapatkan stempel gagal sehingga tidak bisa dilakukan PTM ke depan lagi," kata Karnanejeng saat ditemui di lokasi siang ini.