Peristiwa tidak menyenangkan dialami pasangan suami istri (pasutri) di Kota Semarang, Jawa Tengah. Mereka menjadi korban tindakan pelecehan karena makanan mereka dicampur sperma oleh seorang oknum dokter.
Pendamping korban dari LRC KJHAM, Nia Lishayati, mengatakan pelaku merupakan oknum dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di sebuah universitas di Semarang. Pelaku dan dua korban tinggal bersama di sebuah kontrakan sekitar setahun. Korban sudah meminta izin istri pelaku yang tinggal di daerah asal hingga disepakati mereka tinggal bersama.
"Korban dan pelaku tinggal di satu rumah kontrakan. Awalnya korban dan suaminya ngekos, kemudian pelaku ngajak untuk ngontrak 1 rumah selama pendidikan. Suami korban mengatakan akan membawa istrinya (korban) selama pendidikan. Suami korban menanyakan apakah pelaku dan istrinya tidak keberatan kalau dia bawa istrinya, pelaku bilang tidak keberatan," kata Nia saat dihubungi detikcom, Senin (13/9/2021).
Pada bulan Oktober 2020, korban curiga karena tudung saji dan makanan sering pindah posisi bahkan makanan berubah bentuk. Korban lalu memasang gawai untuk merekam dan ternyata hal tidak terduga dilihatnya.
"Tampak jelas di dalam video, ketika korban sedang mandi pelaku mendekati ventilasi jendela kamar mandi korban. Kemudian pelaku melakukan onani dan mencampurkan spermanya ke makanan korban," lanjut Nia dalam keterangan tertulisnya.
Pihaknya mengaku sudah melakukan pengaduan dan pelaporan ke Polda Jawa Tengah dan berkasnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Namun berkas dikembalikan ke Polda Jateng.
"Pengaduan bulan Desember 2020, LP-nya bulan Maret 2021," ujarnya.
Selengkapnya di halaman berikutnya..
Simak juga 'Oknum Dishub yang Peras Sopir Bus Vaksinasi Minta Laporan Dicabut':
(ams/sip)