Seorang bocah berusia 3,5 tahun di Kota Tegal, Jateng, memiliki kegemaran makan yang tidak lazim. Bocah laki-laki ini gemar makan tanah dan kadang makan rontokan tembok.
Bocah yang akrab dipanggil Nando ini adalah anak dari pasangan Carmo (50) dan Umrotun (41). Keluarga ini tinggal di Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
Bocah tersebut gemar makan tanah dan rontokan tembok rumah yang biasa dilakukannya saat sedang bermain di sekitar rumah. Dia biasa mengorek-ngorek tanah, lalu mengusapkan tanah pada tangan dan memasukkan tanah ke mulutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umrotun menceritakan, perilaku tidak wajar anak ketiganya itu mulai terlihat saat berumur 1,5 tahun. Dirinya saat itumemergoki anaknya memasukkan tanah ke mulutnya layaknya makanan ringan.
"Waktu itu kan saya di dalam. Pas keluar lihat anak saya sedang duduk di depan rumah sambil makan tanah," kata wanita yang akrab disapa Atun, kepada wartawan di rumahnya, Senin (13/9/2021).
Atun mengaku tak menyangka anaknya memiliki kebiasaan yang aneh. Berkali-kali, Atun melarang anaknya agar tidak memakan tanah tapi tidak berhasil. Nando sampai sekarang masih dengan selera makannya yang aneh.
Kebiasaan ngemil tanah ini kadang membuat Nando sakit perut. Bila mendapati anaknya sakit perut, Atun hanya cukup memberikan obat yang dibeli di warung.
"Apa karena tidak pernah makan jajan ya, jadinya anak saya seperti itu. Jangankan untuk membeli jajan, untuk makan sehari-hari saja sering kesusahan," katanya menambahkan.
Keluarga ini hidup dengan mengandalkan penghasilan Carmo yang bekerja sebagai tukang reparasi televisi.
Selanjutnya: direkomendasikan ditangani dokter ahli anak dan ahli jiwa...
Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Sri Primawati Indraswari, mengatakan sudah melihat kondisi fisik dan memeriksa Nando. Hasilnya, tidak ada masalah dalam tubuh Nando. Namun demikian pihaknya merekomendasikan Nando dibawa ke RSUD Kardinah untuk menjalani pemeriksaan lebih detail.
"Ibunya pada saat hamil cukup bulan, anak lahir dengan sesar. Lalu berat badannya melebihi berat badan normal yakni 4,1 Kg," kata Prima.
Prima mengungkapkan perilaku seperti Nando memang harus diawasi terus menerus. Kalau kebiasaan buruk seperti makan tanah atau rontokan tembok masih dilakukan, orang tua harus mencegahnya.
"Nando akan diperiksakan ke dokter spesialis anak dan dokter spesialis jiwa," ungkap Prima.
Sri mengatakan dampak dari kebiasaan makan tanah dan rontokan tembok bisa menyebabkan anak cacingan dan pertumbuhannya terganggu.
"Nanti kita lihat kejiwaannya, faktor orang tua juga pengaruh karena harus bisa mengawasi anaknya jangan sampai si anak makan yang tidak wajar. Secara fisik motorik dan sensoriknya juga bagus. Hanya ada keterlambatan bicara saja di usianya sekarang," pungkas Prima.