Gas Alam di Grobogan Ini Dikelola untuk Penuhi Kebutuhan Warga Kampung

Gas Alam di Grobogan Ini Dikelola untuk Penuhi Kebutuhan Warga Kampung

Manik Priyo Prabowo - detikNews
Minggu, 12 Sep 2021 13:42 WIB
Sumber gas alam di Desa Rajeg, Godong, Grobogan
Foto: Manik Priyo Prabowo
Grobogan -

Warga Desa Rajeg, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jateng, menggunakan gas alam yang muncul dari perut bumi untuk memenuhi kebutuhan harian warga kampung di sekitar lokasi.

Penemuan sumber air mengandung gas alam ini berawal dari Pemerintah Desa Rajeg mengebor air untuk membuat Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) namun yang keluar air mengandung belerang atau gas alam.

"Pengeboran sekitar tahun 2017. Lalu dibantu Pemkab Grobogan dan Pemprov Jateng melalui Dinas ESDM agar bisa dikelola gas alamnya untuk memasak dan air untuk kebutuhan sehari-hari," Jelas Teknisi BUM Desa Rajeg, Sarmadi, saat ditemui detikcom, Minggu (12/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu pihak Pemprov Jawa Tengah kembali mengebor tiga titik lain di sekitar pengeboran titik pertama karena gas alamnya tak sebesar sumber titik pengeboran pertama sehingga tiga titik lain pun ditutup kembali.

Pada tahun 2019, Pemdes melakukan pengeboran mata air dan lagi-lagi mengandung gas alam yang kini justru sama besarnya dengan penemuan pertama tahun 2017. Namun demikian yang hingga kini gasnya dimanfaatkan warga hanya yang temuan tahun 2017.

ADVERTISEMENT

Pemdes membuat saluran pipa yang disambungkan ke rumah penduduk. Ada 30 rumah yang tersambung gas alam sehingga tidak perlu membeli gas tabung untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Sampai sekarang digratiskan karena masih uji coba sejak 2017 lalu," papar Sarmadi.

Namun kendala di lapangan terjadi sejak sebulan lalu. Pipa sambungan gas mengalami kebocoran. Semburan gas jadi bercampur dengan udara. Bahkan kini gas alam hanya bisa dimanfaatkan 7 warga saja.

"Dulu sebelum bocor itu apinya nyala stabil. Buat masak apa saja cepat karena ada gas pendorong secara alami. Tapi sekarang menyala dengan bara api yang kadang besar kadang kecil disertai gas udara," ujar Aminingsih (44)warga setempat.

Gas alam di Desa Rajeg bukan hal baru. Bahkan selama ratusan tahun, di desa tersebut terdapat sebuah lokasi yang jika pada musim kemarau tiba, rekahan tanahnya menyemburkan gas alam yang bisa terbakar jika disulut dengan api.

Sedangkan jika musim penghujan, lokasi itu akan tergenang air berwarna hijau dengan disertai gelegak layaknya air mendidih. Kubangan berwarna hijau tersebut mengeluarkan aroma belerang dan hewan apapun yang masuk di area kubangan itu akan mati keracunan.

"Warga percaya juga jika Punden Beluk adalah bekas pengeboran masa penjajahan Hindia Belanda kala itu. Tapi tidak ada bangunan apa pun bekas peninggalan Belanda," ujar Sarmadi.

(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads