Misteri Ribuan Ikan di Anak Sungai Bengawan Solo Klaten Mati Mendadak

Terpopuler Sepekan

Misteri Ribuan Ikan di Anak Sungai Bengawan Solo Klaten Mati Mendadak

Achmad Syauqi - detikNews
Minggu, 12 Sep 2021 11:00 WIB
Petugas penyuluh perikanan KKP mengecek kematian ikan sungai Dengkeng, Klaten, Kamis (9/9/2021)
Petugas mengecek kematian massal ikan Sungai Dengkeng, Klaten. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom) Petugas
Klaten -

Ribuan ikan berbagai jenis dan ukuran di Sungai Dengkeng Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah mati secara mengejutkan. Kematian massal ikan di sungai yang berujung di Bengawan Solo itu membuat warga kaget.

"Baru dua hari ini ikan mati mendadak. Tidak tahu apa penyebabnya," ungkap warga Kecamatan Cawas, Yatiman, Kamis (9/9).

Menurut Yatiman, warga tidak tahu penyebab kematian ikan-ikan itu. Jumlah ikan yang mati di sungai sejak dua hari lalu mencapai ribuan ekor.

"Kalau ribuan ya ada, banyak kok. Tapi tidak diambil oleh warga sekitar karena sudah terlambat dan sudah basem (busuk)," kata Yatiman yang tinggal persis di tepi sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian itu, ungkap Yatiman, baru kali pertama terjadi. Meskipun musim kemarau, biasanya tidak sebanyak kali ini ikan yang mati.

"Tahun-tahun lalu tidak ada. Kelihatannya kok hanya di sekitar bendungan saja ikan yang mati," lanjut Yatiman.

"Kalau melihat matinya sebagian kok bisa jadi obat. Tapi kita juga tidak tahu pastinya karena tidak lihat," imbuhnya.

Warga Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Margono menduga kematian ikan tersebut karena racun. Sebab temuan ikan mati hanya ada di bawah Bendung Tukuman.

"Mungkin juga karena racun sebab yang mati hanya di bawah bendung. Sementara di alur sungai depan rumah saya ikan meskipun kecil tetap pada hidup," kata Margono pada detikcom.

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Pemkab Klaten turun tangan ke lokasi. Dinas menduga ada dua kemungkinan penyebab matinya ikan massal itu.

"Kalau penyebabnya yang mengarah ada dua. Bisa karena polutan dan bisa karena musim," kata Kasi Perikanan Tangkap DKPP Pemkab Klaten, Murtopo, kepada detikcom.

Selanjutnya: berbagai potensi penyebab kematian massal...

Murtopo mengatakan ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab ikan mati mendadak. Selain karena polutan dan musim, bisa karena ada infeksi bakteri.

"Bisa karena ada infeksi bakteri yang kena pada ikan. Tapi biasanya di kolam, bukan ikan liar," sambung Murtopo.

Terpisah, Koordinator Penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Wisnu Wardana  melihat penyebab kematian ikan tersebut diduga karena ledakan (blooming) fitoplankton.

"Kalau melihat musim kemarau yang sangat panas ini, air yang cenderung tidak bergerak dan warnanya, ini terjadi blooming plankton," kata Koordinator Penyuluh Perikanan KKP Kabupaten Klaten, Wisnu Wardana, Kamis (9/9).

Wisnu menerangkan untuk mengetahui penyebab kematian ikan itu paling akurat dengan uji laboratorium. Namun sepintas, kata Wisnu, tidak ada penyebab di luar faktor alam.

"Tidak ada penyebab yang tidak alami di sini. Kita tahu di atas tidak ada industri yang menghasilkan polutan, kemungkinan diracun juga kecil sebab saya lihat penggunaan racun sekarang kecil," terang Wisnu.

Selain itu, untuk mengakibatkan kematian ribuan ikan dibutuhkan banyak racun. Sehingga menurutnya faktor blooming fitoplankton menjadi salah satu penyebab kematian ikan.

"Itu (blooming plankton) menyebabkan air tidak bagus untuk ikan. Terutama pagi hari oksigen bisa jadi sangat kurang," sambung Wisnu.

Kasus tersebut kini diselidiki polisi. Keterangan sedang dikumpulkan.

"Ya, Kanit Intel kemarin sudah (mengumpulkan keterangan dari warga)," ungkap Kapolsek Cawas Iptu Jaka Waluya kepada detikcom, Sabtu (11/9).

Jaka menerangkan belum ada laporan resmi soal matinya ribuan ikan di Sungai Dengkeng Klaten. Meski begitu, pihaknya sudah mengumpulkan keterangan dari warga.

"Kalau untuk laporan sampai saat ini tidak ada. Nanti biar anggota Reskrim yang melakukan penyelidikan," imbuh Jaka.

Halaman 2 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads