Polisi Ungkap Hasil Tes Kejiwaan Anak Bunuh Ibu Kandung di Cilacap

Polisi Ungkap Hasil Tes Kejiwaan Anak Bunuh Ibu Kandung di Cilacap

Arbi Anugrah - detikNews
Kamis, 09 Sep 2021 17:29 WIB
Jumpa pers kasus anak bunuh ibu kandung di Mapolres Cilacap, Kamis (9/9/2021).
Barang bukti parang yang digunakan untuk R untuk membunuh ibu kandungnya (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Cilacap -

Polisi telah melakukan tes kejiwaan anak RS (23) yang tega membunuh ibu kandungnya, Wasitoh (43), di Cilacap, Jawa Tengah. Hasilnya pelaku dinyatakan tidak mengalami gangguan kejiwaan.

"Kalau kejiwaan belum ada laporan yang dia pernah berobat. Alhamdulillah masih normal, selama pemeriksaan juga cukup koperatif," kata Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi saat konferensi pers di Mapolres Cilacap, Kamis (9/9/2021).

Dari hasil pemeriksaan pembunuhan tragis itu dilakukan RS karena emosi. Tersangka diketahui anak sulung dari empat bersaudara dan sering membantu ibunya berjualan bubur.

"Sampai saat ini yang bersangkutan masih terbawa emosi. Untuk konseling akan tetap kita lakukan, namun setelah pemeriksaan ini dilanjutkan nanti untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Leganek mengaku masih akan mendalami apakah ada unsur pembunuhan berencana dalam kasus ini. Sementara ini, tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

"Itu masih kita dalami apakah ini masuk perencanaan, yang pasti ini sudah masuk dalam pasal 338," jelasnya.

Sebelumnya, warga Kelurahan Martasinga, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap digegerkan dengan adanya kasus pembunuhan, Rabu (8/9) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban Wasitoh diketahui sehari-hari bekerja sebagai penjual bubur.

ADVERTISEMENT

Pelaku pembunuhan tak lain anaknya sendiri berinisial R (23). Wasitoh tewas dengan luka parah di bagian leher akibat senjata tajam.

"Informasi dari Puskesmas dan tim Inafis yang mendatangi lokasi, korban kehabisan darah, hingga korban meninggal dunia," ucap Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi kemarin.

Sementara itu, tetangga mengungkap pelaku sehari-hari dikenal pendiam dan sering membantu ibunya berjualan bubur.

"Yang jelas anaknya sama-sama jualan, ibunya yang buat yang jualan (bubur) anak-anaknya. (Pelaku) Sehat dan nggak stres, tapi anaknya terlalu diam banget," ucap Ketua RT setempat, Kusaeri, kepada wartawan, kemarin.

"Tinggal di sini belum lama, kira-kira 3-4 bulan, kerjaannya jualan bubur," lanjut dia.

(ams/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads