.webp)
Tahap pembangunan Pasar Legi, Kota Solo, mencapai 81 persen. Revitalisasi pasar yang terbakar habis tiga tahun lalu ini ditargetkan rampung bulan Oktober 2021.
Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi, mengatakan proyek senilai Rp 104 miliar itu sudah menyelesaikan tahap konstruksi. Kini progres telah memasuki instalasi listrik hingga penataan lanskap.
Bangunan yang berlokasi di Jalan S Parman itu sudah terlihat dipasangi ornamen warna merah. Tulisan 'Pasar Legi Kota Surakarta' pun sudah terlihat dari jalan.
"Pembangunannya sudah 81 persen, tinggal penyelesaian beberapa penunjang seperti listrik dan landscape," kata Heru saat dihubungi wartawan, Selasa (7/9/2021).
"Sesuai kontrak, proyek berakhir pada akhir November. Tapi sejak awal kontraktor menjanjikan akan selesai pada Oktober," imbuhnya.
Heru mengatakan Dinas Perdagangan kini sudah mulai berkomunikasi dengan pedagang terkait penerapan zonasi pasar saat nanti dibuka kembali. Dari hasil komunikasi, kata Heru, pedagang ingin agar ada jarak antara pedagang kecil dengan besar.
"Pedagang penginnya jangan hanya dibuat satu zonasi, karena nanti membuat pedagang kecil berdekatan dengan pedagang besar. Mereka ingin agar pedagang kecil dan besar tidak berdekatan. Kami tampung usulannya," ujar dia.
Heru mengatakan para pedagang belum tentu bisa menempati lokasi yang sama dengan yang pernah mereka tempati dulu. Sebab bentuk bangunan pasar yang baru ini berbeda dengan Pasar Legi yang lama.
"Penempatan pedagang nanti masih perlu kita komunikasikan lagi, karena bentuknya kan berbeda. Jumlah kiosnya juga lebih banyak. Kita masih perlu berkomunikasi lagi," terang dia.
Untuk diketahui, Pasar Legi yang ludes terbakar pada 2016 telah diratakan dengan tanah dan didirikan bangunan yang baru. Sementara ini, pedagang berjualan di pasar darurat di sekitar lokasi Pasar Legi.
