Perusakan SD di Boyolali, Kadisbud: Lokasinya Jauh dari Permukiman

Perusakan SD di Boyolali, Kadisbud: Lokasinya Jauh dari Permukiman

Ragil Ajiyanto - detikNews
Jumat, 03 Sep 2021 16:22 WIB
Boyolali -

Puluhan kaca jendela di SD Negeri 2 Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dirusak orang tak dikenal. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, menyebut sudah melaporkan kasus ini ke polisi karena terkait perusakan aset negara.

"Laporannya (polisi) nggak ada kehilangan, hanya kerusakan saja," kata Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, kepada detikcom, Jumat (3/9/2021).

Dia mengaku sudah meminta keterangan dari pihak sekolah. Namun, dari keterangan pihak sekolah mengaku tak ada masalah dengan masyarakat sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah tanya koordinator (sekolah), apakah ada masalah yang negatif dari teman-teman di situ, kepala sekolah, guru kepada masyarakat? Tidak ada," terang dia.

Dari laporan yang dia terima perusakan sekolah itu diduga dilakukan pada malam hari. Peristiwa itu baru diketahui pada pagi harinya, Kamis (2/9) kemarin, saat guru SDN 2 Gunungsari datang ke sekolah.

ADVERTISEMENT

"Tahu-tahu sudah hancur, tahu-tahu sudah ada kaca yang porak-poranda. Ada 37 kaca jendela yang pecah," jelas Darmanto.

Darmanto mengaku belum tahu siapa pelaku perusakan SDN 2 Gunungsari itu. Sebab, lokasi sekolah yang jauh dari permukiman memang kerap digunakan para pemuda atau remaja untuk nongkrong.

"Sekolah ini jauh dari permukinan, di situ sering dipakai kumpul-kumpul anak-anak. Anak mana kita juga nggak tahu," ungkapnya.

Darmanto mengungkap lokasi SD yang jauh dari permukiman itu memang menjadi kendala untuk memantau keamanan sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga tak memiliki anggaran untuk membayar penjaga sekolah.

"Sekolah jauh dari permukiman, itu kendala kita dari sisi keamanan. Kita nggak mampu membayar penjaga, nggak dijaga nggak aman, ketika kita pengin aman, kita harus bayar. Ini nggak ada tenaganya, nggak ada anggarannya," imbuh dia.

Disdik sebut tak ada anggaran untuk perbaikan kaca yang dirusak

Dia menambahkan belum ada anggaran untuk perbaikan kaca-kaca jendela yang dirusak. Dia menyebut sementara anggaran perbaikan sekolah diminta menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Kemudian penanganannnya, kami nggak punya anggaran. Coba nanti BOS mampu ndak membeli kaca sebanyak itu, jangan-jangan BOS-nya untuk membeli kaca, untuk membeli hand sanitizernya nggak mampu. Saya coba konsultasi kepada bupati, tapi di Dikbud nggak ada (anggaran). Paling nanti di APBD 2022, karena APBD perubahan 2021 sudah diketok," urainya.

Diberitakan sebelumnya, video yang memperlihatkan kerusakan di sebuah sekolah dasar (SD) di Boyolali beredar di media sosial. Kaca-kaca jendela tampak berlubang dan pecahannya berserakan di lantai.

Peristiwa itu terjadi di SD Negeri 2 Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Seluruh kaca jendela ruang kelas dan perpustakaan tampak hancur. Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, mengatakan polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads