Pemkot Solo mulai mengizinkan sekolah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) sejak penurunan status menjadi PPKM level 3. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengingatkan orang tua wajib mengantar jemput siswa.
"Wajib. Wajib diantar, memang lebih baik diantar," kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Rabu (1/9/2021).
Hal ini dilakukan untuk mencegah siswa berkontak dengan banyak orang. Namun untuk siswa dari kelompok tertentu, seperti yatim piatu, Gibran mengaku siap memberikan layanan antar jemput dengan armada khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin sebelum PPKM kan pernah simulasi. Misal anak yatim piatu ada armada khusus. Akan kita koordinasikan dengan dishub," ujar dia.
Gibran menyebut saat ini baru beberapa sekolah yang siap menggelar PTM. Gibran pun berencana mengecek langsung pelaksanaan PTM ke sekolah-sekolah.
"Besok baru beberapa sekolah yang siap. Besok kita cek," ujarnya.
Terkait vaksinasi Corona bagi pelajar, Gibran akan melaksanakannya secara paralel dengan pelaksanaan PTM. Gibran menegaskan vaksinasi COVID bukan syarat untuk menggelar PTM.
"Biar masuk (sekolah) dulu, secara pararel kita vaksin. Sekarang capaiannya sudah 87 persen. Saya kira sudah amanlah, yang penting masker dipakai terus," tutur Gibran.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan saat ini proses vaksinasi khusus pelajar baru dimulai sehingga capaiannya masih sedikit. Namun menurutnya, vaksinasi pelajar saat ini menjadi prioritas bagi Pemkot Solo.
"Capaiannya masih sedikit, sekitar 10 persen. Total pelajar ada 76 ribu, sudah termasuk pondok pesantren. Pelajar ini jadi prioritas bersama kelompok berisiko," ujar Ning, sapaannya.
Ning menegaskan vaksinasi pelajar tidak hanya menyasar siswa penduduk Kota Solo. Siapa pun siswa yang bersekolah di Solo bakal berkesempatan mendapatkan vaksin.
"Kalau bicara pelajar berarti semua anak yang bersekolah di Solo akan kita vaksin," ujarnya.
Simak video 'Satgas: Jika Ada Siswa Terpapar Covid-19, PTM Dihentikan 3 Hari':