Cerita Penyewa Tanah soal Penemuan Wajan Raksasa di Bantul

Cerita Penyewa Tanah soal Penemuan Wajan Raksasa di Bantul

Pradito Rida Pertana - detikNews
Rabu, 01 Sep 2021 17:11 WIB
Wajan raksasa yang ditemukan warga Kapanewon Bantuntapan, Bantul, DIY
Wajan raksasa yang ditemukan warga Kapanewon Bantuntapan, Bantul, DIY. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Bantul -

Warga Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dikejutkan dengan penemuan benda menyerupai wajan ukuran raksasa saat mengeruk tanah. Penyewa tanah kas desa yang menjadi lokasi penemuan, Supardi (57), menyebut benda itu adalah kompan.

"Kalau dari cerita simbah dulu, baik keluarga simbah anak-anak cucu sudah tahu kalau di sini namanya kompan. Kenapa kompan? Sejarahnya dulu pada saat Belanda itu (wajan raksasa) jadi tempat pompa untuk mengalirkan air dari sini ke barat," kata Supardi kepada wartawan, Rabu (1/9/2021).

Wajan raksasa itu ditemukan di Pedukuhan Kretek, Kalurahan Jambidan, Kapanewon Banguntapan. Menurut Supardi, dahulu di Kalurahan Jambidan dikenal dengan perkebunan tebu. Sehingga Belanda membangun pompa air di lokasi tersebut untuk mengairi perkebunan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa namanya kompan? Karena tempat pompa air untuk mengaliri pertanian tebu pada saat penjajahan Belanda," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pada tahun 1980 pihak desa sempat akan mengaktifkan pompa itu dengan mengambil air dari Sungai Opak untuk air irigasi. Tetapi saat itu air tidak bisa tersebar merata sehingga pengaktifan pompa tidak dilanjutkan.

ADVERTISEMENT

Sehingga peninggalan Belanda itu pun terbengkalai dan menyisakan kolam dengan wajan tersebut. Karena membahayakan jika dibiarkan maka warga memilih untuk mengubur kompan itu.

"Akhirnya saat itu diuruk karena untuk jalan kaki orang. Jadi bukan wajan untuk masak tapi landasan pompa," imbuhnya.

Sementara itu, Dukuh Kretek, Riyan Hidayat (28), menjelaskan pihak cagar budaya sempat mengecek ke lokasi. Disebutkan benda tersebut bukan merupakan benda purbakala.

"Dari cagar budaya mengatakan kalau itu (wajan raksasa) bukan benda purbakala tapi memang benda sejarah peninggalan Belanda," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, warga Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikejutkan dengan penemuan wajan raksasa saat mengeruk tanah. Wajan raksasa itu diduga peninggalan era penjajahan Jepang.

Penemuan itu bermula saat warga Pedukuhan Kretek, Kalurahan Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Bantul hendak membangun lapangan bermain untuk anak-anak, Selasa (31/8) sore. Namun saat pengerukan tanah menggunakan backhoe malah menemukan wajan berukuran super jumbo.

"Lokasinya di tengah sawah dan ketemunya di kedalaman sekitar 4 meter. Penemuannya kemarin sore dan sekitar jam 5 sore (17.00 WIB) wajan itu baru bisa dievakuasi," kata Lurah Jambidan Zubaidi saat dihubungi wartawan, Rabu (1/9).

Zubaidi menerangkan wajan raksasa itu masih berada di lokasi yang sama saat ditemukan. Pihaknya mengaku belum berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (BPCB DIY) untuk proses evakuasi.

"Detail ukuran tidak tahu, tapi sekitar 2 meter ukurannya dan bahannya dari tembaga. Saat ini wajannya masih di lokasi," terang Zubaidi.

(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads