Korban penipuan bermodus arisan online di Boyolali, Jawa Tengah, buka suara. Mereka mengaku tergiur dengan iming-iming keuntungan yang lebih besar dari yang disetorkan kepada owner atau admin arisan.
Beberapa peserta mengungkap arisan online itu dikelola oleh warga Boyolali, yang kini macet. Ada dua sistem arisan yang ditawarkan yaitu arisan dan lelangan.
"Iming-imingnya itu yang bikin saya tergiur, karena kalau kita dapatnya di waktu-waktu akhir bisa untung Rp 500.000 sampai jutaan rupiah. Tergantung ikut slot yang berapa. Saya ikut sudah jalan 1,5 tahun ini. Awalnya lancar-lancar saja, tapi mulai Agustus ini macet," kata salah satu peserta arisan online di Boyolali, EZ, kepada wartawan di Boyolali, Rabu (25/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
EZ mengungkap selama setahun pertama dia mengaku tidak menemui kendala apapun dan arisan berjalan lancar. Kecurigaan mulai muncul saat owner arisan online itu macet membayar arisan sejak 10 Agustus 2021 lalu. Tak hanya itu, owner arisan online itu justru menghilang bersama suaminya pada 18 Agustus 2021.
"Bulan Agustus ini tanggal 10 lalu itu, saya harusnya dapat pencairan lelang. Saya harusnya dapat Rp 5 juta. Tapi sampai sekarang nggak cair," ungkap EZ.
"Tanggal 18 Agustus itu owner (N) tiba-tiba keluar dari grup (WhatsApp) masing-masing. Jadi teman-teman curiga, mengapa keluar (dari grup)," sambung dia.
EZ menyebut keluarnya owner arisan online dari grup WA pun memicu tanda tanya dari para member. Terlebih di sejumlah daerah muncul kasus arisan online yang bermasalah.
"Tanggal 23 (Agustus), HP-nya mbak N online dan bikin story, kalau butuh waktu untuk menyelesaikan satu-satu. Jadi kita masih menunggu iktikad baiknya mbak N," imbuh EZ.
Peserta arisan lainnya, DH, menjelaskan ada dua sistem yang ditawarkan arisan online ini. Pertama yaitu sistem arisan dengan membayar secara berkala seperti arisan pada umumnya, dan member bisa memilih kapan mendapat uang arisan tersebut.
Semakin cepat dia mendapat uang arisan, keuntungannya makin kecil. Namun jika member memilih mendapat arisan di urutan akhir, maka semakin besar keuntungan yang diterima karena nilai arisan yang disetorkan semakin kecil. Arisan ini ada yang mingguan, dua mingguan dan bulanan.
Slot arisan yang ditawarkan juga berbagai harga. Mulai dari Rp 1 juta, Rp 2 juta hingga puluhan juta rupiah. Tergantung minat dari para member.
"Saya ikut arisan yang nilainya Rp 2 juta, Rp 3 juta ikut, Rp 4 juta ikut, Rp 5 juta ikut dua dan Rp 15 juta ikut satu. Belum ada yang cair dari mulai saya ikut," kata DH.
Simak kisah lengkapnya di halaman berikut..
Ada sistem lelang, member langsung bayar via transfer
Sistem lainnya yakni melalui sistem lelang. Dengan sistem lelang ini, owner arisan akan menawarkan nilai uang yang didapat dan yang harus disetorkan member. Waktu pencairan uang ini ditentukan oleh owner.
Owner akan mem-posting lelang tersebut di grup WA. Yang berminat saat itu juga harus mentransfer uang yang harus disetorkan.
"Misalnya ini, cair tanggal sekian, dapat uang Rp 2 juta, jual (setor) Rp 1,9 juta," terangnya.
Pembayaran arisan ini macet sejak 10 Agustus lalu. Akibat arisan online tersebut, EZ mengalami kerugian senilai Rp 5 juta. Dia lantas berinisiatif membuat grup bagi korban arisan online ini.
Dia mencatat untuk slot arisan mencapai 96 orang, sedangkan yang mau mencatat kerugian hanya 64 orang dengan total kerugian ratusan juta. Sementara itu, korban lelang arisan baru 35 orang yang masuk grup dengan total kerugian mencapai Rp 2 miliar.
"Yang arisan, ini ada sekitar 96 orang. Tapi yang mau nge-list (mencatat kerugian) baru 64 dengan jumlah total Rp 528.305.000. Sedangkan yang lelang ada 35 orang, nilainya mencapai Rp 2 miliar," katanya.
Polres Boyolali buka posko pengaduan
Sementara itu, Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond menduga korban arisan online di Boyolali cukup banyak. Pihaknya pun kini membuka layanan pengaduan.
"Saya sampaikan pada masyarakat. Apabila ada yang menjadi korban terkait arisan online ini, saya imbau untuk melaporkan ke Satreskrim Polres Boyolali," kata Morry Ermond kepada wartawan ditemui di kegiatan pembagian sembako di Simpang Lima Boyolali, hari ini.
Saat ini baru satu korban yang melapor. Pihaknya pun mengimbau korban yang menjadi korban arisan online itu bisa mengadukannya ke Satreskrim Polres Boyolali.