Polisi Usut Kasus Arisan Online di Sragen, Kerugian Capai Miliaran

Polisi Usut Kasus Arisan Online di Sragen, Kerugian Capai Miliaran

Andika Tarmy - detikNews
Selasa, 24 Agu 2021 20:22 WIB
Polisi usut arisan online Aleghoz di Sragen. Kerugian akibat arisan online ini disebut mencapai miliaran Rupiah.
Polisi usut arisan online di Sragen (Foto: Andika Tarmy/detikcom)
Sragen -

Polisi mendalami kasus dugaan penggelapan arisan online di Sragen, Jawa Tengah. Dari aduan para member, uang yang digelapkan oleh admin arisan disebut-sebut mencapai Rp 4 miliar.

"Ada empat korban yang lapor ke kita, nanti kita hitung (kerugian pastinya). Kemarin sifatnya masih aduan," ujar Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi kepada detikcom, Selasa (24/8/2021).

Keempat korban yang melapor ke Polres Sragen, seluruhnya mengeluhkan uang investasi mereka yang tidak kunjung cair. Para korban mengklaim total kerugian mencapai Rp 4 miliar dari sekitar 50 member yang menjadi korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru empat korban yang lapor. Hari ini kita akan laksanakan pemeriksaan terhadap korban dan saksi-saksi," lanjut Ardi.

Ardi menyebut modus arisan online maupun fiktif marak terjadi akhir-akhir ini. Para pelaku diduga menggunakan momentum pandemi COVID saat banyak orang mengalami kesulitan ekonomi sehingga mudah diiming-imingi keuntungan.

"Jadi memang untuk arisan fiktif juga di beberapa wilayah lainnya, memang memanfaatkan situasi psikologis masyarakat di tengah pandemi yang secara ekonomi serba sulit. Sehingga dengan adanya iming-iming keuntungan yang luar biasa, tentunya akan menjebak para korban untuk akhirnya mengikuti arisan," bebernya.

ADVERTISEMENT

Ditemui terpisah, salah satu member arisan tersebut, Etik Purwanti (32), mengaku terpaksa melapor karena upayanya untuk meminta uangnya kembali tidak kunjung dipenuhi admin arisan online tersebut. Etik mengatakan dia mengalami kerugian hingga Rp 160 juta.

"Saya gabung (arisan) Juni, sampai sekarang tidak ada yang keluar sama sekali uang saya. Kalau ditotal jumlah kerugian sekitar Rp 4 miliar dari sekitar 50-an member. Kalau saya pribadi sekitar Rp 160 juta," ujarnya.

Etik mengaku sudah pernah berupaya menyelesaikan kasus ini bersama para member lainnya. Namun, admin arisan online itu hanya bisa janji palsu soal pengembalian uang para member arisan.

"Awalnya pada waktu itu ada rembugan, si admin ini sudah bilang bahwa mau diselesaikan. Tapi ternyata sampai sekarang tidak ada iktikad baik. Waktu dicari dia sudah tidak ada di tempat," ungkap Etik.

Selengkapnya pengakuan member arisan soal dugaan penggelapan...

Etik mengaku tertarik mengikuti arisan online itu karena tergiur iming-iming keuntungan oleh admin arisan itu. Selain itu, dia tertarik bergabung karena para member arisan online itu terdiri dari banyak latar belakang.

"Kalau saya pribadi pertama memang diajak, dikenalkan. Saya lihat di grup itu ada polisi, ada PNS, pegawai bank makanya saya juga percaya, dan ini sudah berjalan lama juga," bebernya.

Polisi usut arisan online Aleghoz di Sragen. Kerugian akibat arisan online ini disebut mencapai miliaran Rupiah.Etik salah satu korban arisan online mengaku rugi Rp 160 juta, sedangkan total uang yang digelapkan admin arisan senilai miliaran. Foto: Andika Tarmy/detikcom

Sistem arisan online yang diikuti Etik, berkonsep arisan investasi. Artinya uang yang diinvestasi dijanjikan akan kembali dengan jumlah lebih banyak dalam jangka waktu tertentu.

"Jadi ada yang invest, ada yang pinjam. Sistem arisannya, kita ambil slot. Kita setor per slotnya ada Rp 3 juta ada yang Rp 30 juta. Itu nanti setelah kurang lebih dua minggu nanti uangnya cair," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads