.webp)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan disebut memberikan lampu hijau bagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan pelonggaran PPKM. Dalam rapat koordinasi virtual yang digelar Senin (23/8), pelonggaran itu untuk mal, restoran, dan warung-warung.
"Kita bicarakan khusus pelaksanaan dan evaluasi pembukaan pelonggaran untuk mal, restoran, datang ke mal, restoran, warteg, angkringan, dan seterusnya wajib menggunakan aplikasi pedulilindungi," kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, usai rakor virtual bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (23/8/2021).
Tapi, pelonggaran ini belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Aji mengungkapkan, pihaknya masih akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu dengan asosiasi (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), PKL, maupun warung makan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sosialisasi dulu, pedagang, baru nanti kita lakukan. Karena kan harus menyiapkan alat barcode scan untuk scan," jelasnya.
Selain itu, pelonggaran tersebut belum akan dilakukan untuk objek wisata. Aji mengatakan, pihaknya masih menanti arahan dari Luhut mengenai objek pelonggaran yang akan dilakukan.
"Pembukaan tempat-tempat wisata belum dibicarakan oleh Pak Luhut. Tapi nanti pasti dalam waktu dekat ada pembicaraan," jelasnya.
Ia menambahkan, penggunaan aplikasi pedulilindungi ini cukup dengan scan barcode. Di aplikasi ini terdapat informasi lengkap pemilik handphone. Dari mulai informasi vaksinasi yang telah dilakukan sampai hasil swab PCR terakhir.
"Tiga kriteria, berwarna hijau boleh masuk (sudah vaksinasi dua dosis dan hasil PCR terakhir negatif), kuning belum vaksin untuk perjalanan, merah belum masuk mal, warung, atau bandara. Merah itu sama sekali belum vaksin atau hasil PCR-nya positif," jelasnya.
Ia mengatakan, meski telah mendapatkan arahan untuk pelonggaran dengan menggunakan aplikasi peduli lindungi tersebut, pemerintah pusat saat ini belum memberikan izin mal di DIY buka.
"Belum (diizinkan) sampai hari ini. Mal yang diberlakukan di beberapa kota, kan hanya 50 persen," katanya.
Aji menambahkan, hasil evaluasi perpanjangan PPKM Level 4 di DIY saat ini, beberapa indikator menunjukkan perbaikan. Seperti bed occupancy rate (BOR) yang saat ini mencapai 40 persen dan angka kesembuhan lebih tinggi dari kasus positif serta angka kematian yang terus berkurang.
"Hasil evaluasi kasus positif terus turun kemarin (22/8) 783 kasus, kasus sembuh 1.123 kasus, meninggal sebanyak 39 kasus, sehingga kasus aktif 18.127 kasus, bed occupancy rate (BOR) terus berkurang, kritikal dari 298 bed terpakai 133 atau 44,5 persen, nonkritikal dari 1.863 terpakai 889 atau 47,7 persen," jelasnya.
