Saat Permaisuri MN IX dan 2 Pewaris Tahta Bicara Suksesi Mangkunegaran

Round-Up

Saat Permaisuri MN IX dan 2 Pewaris Tahta Bicara Suksesi Mangkunegaran

Andika Tarmy - detikNews
Senin, 16 Agu 2021 07:32 WIB
GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara dan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo hadiri pemakaman KGPAA Mangkunegara IX. Keduanya pun sempat foto bersama di pusara sang ayah.
GPH Paundrakarna dan GPH Bhre Cakrahutomo di pusara MN IX. (Foto: Andika Tarmy/Detikcom)
Solo -

Mangkatnya KGPAA Mangkunegara (MN) IX, menyisakan pertanyaan terkait pemegang tampuk kepemimpinan di Pura Mangkunegaran. Dua putra Mangkunegara IX, GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara dan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo angkat bicara terkait suksesi ini.

Untuk diketahui, Mangkunegara IX pernah menikah dua kali. Pertama dengan putri ketiga Bung Karno yakni Sukmawati Soekarnoputri, dan terakhir dengan Prisca Marina yang kini menjadi permaisuri.

Dari pernikahan pertama dengan Sukmawati lahir GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara dan GRA Putri Agung Suniwati (Menur). Kemudian dari pernikahan kedua dengan Marina lahirlah GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dan GRA Ancilla Sura Sudjiwo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siapapun yang jumeneng (bertahta), kita berharap yang terbaik untuk Pura Mangkunegaran. Kita meneruskan konsep dan tradisi budaya dan kelangsungan hidup Pura Mangkunegaran khususnya kesejahteraan para abdi dan kerabat dan semua," ujar Paundra, saat ditemui detikcom usai prosesi pemakaman KGPAA Mangkunegara IX di Astana Girilayu, Karanganyar, Minggu (15/8).

Paundra mengaku belum mengetahui siapa yang bakal menggantikan ayahandanya. Menurutnya, hal itu akan diputuskan melalui rapat keluarga besar. "Siapapun itu nanti dirapatkan, ada rapat akbar kan keluarga besar," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Paundra belum mengetahui kapan rapat ini digelar. Pihak Pura Mangkunegaran saat ini masih fokus seputar pemakaman mendiang Mangkunegara IX.

"Kalau yang saya tahu dari pengalaman, ini ibaratnya biar hari tenang dulu. Biar semuanya baik adanya, nggak kagetan gitu kan. Semua itu butuh proses, bapak saya untuk bisa jadi raja yang baik itu sesuai program konsepnya juga butuh proses, itu kan seperti menjabat saja," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Bhre mengaku masih fokus dengan pemakaman ayahnya.

"Kalau itu mungkin porsinya bukan di kami ya. Itu bukan sesuatu yang kami bisa bicarakan sejujurnya, dan saya nggak bisa bicara banyak," ujar Bhre saat diwawancara terpisah.

"Saya juga kurang paham untuk itu, ya tentunya belum ada pembahasan, karena kita beberapa hari sebelum ini dan beberapa waktu setelah ini, fokus kami tetap di Romo, dan tentu kami hanya fokus yang terbaik untuk Romo," imbuhnya.

Lihat juga video 'Mangkunegara IX Dimakamkan di Sebelah Pusara MN VIII':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya: apa kata Permaisuri MN IX tentang suksesi?

Tak hanya Paundra dan Bhre, Permaisuri KGPAA Mangkunegara IX, Prisca Marina Haryogi Supardi juga mengatakan hal senada. Menurutnya, perkara suksesi di Pura Mangkunegaran diserahkan kepada kuasa Tuhan.

"Saya jangan dipancing bicara masalah suksesi, karena semua yang punya kuasa Gusti Allah. Saya pasrahkan kepada Gusti Allah dan alam, bukan kita manusia. Mengalir, alam yang akan mencari, bukan milik kita," ujar Prisca.

2 putra mengenang ayahanda

Sementara itu, Paundra mengenang ayahnya sebagai sosok yang baik dan humoris. Paundra pun mengaku teringat wejangan sang ayah soal pernikahan.

"Ayah yang baik ya, cuma setahunan ini hubungan kami berjarak, karena saya lagi fokus di batik dan mau kasih surprise dengan kreasi-kreasi saya. Tapi ya suratan takdir ya sudah," ujar Paundra saat ditemui detikcom usai prosesi pemakaman Mangkunegara IX, di Astana Girilayu, Minggu (15/8/2021).

Paundra menyebut, saat dirinya berhasil menyelesaikan kreasi batiknya, justru berbarengan dengan momen wafatnya ayahanda.

"Saya presentasi batik kreasi saya tadi malam. Tapi kembali lagi, kenangan saya dulu kecil sampai dewasa, pokoknya beliau itu humoris," kata dia.

Berbeda dengan sang kaka, Bhre mengenang ayahnya sebagai sosok yang tegas namun penyayang. Bhre mengenang ayahnya sebagai tokoh panutan yang memberi contoh lewat perbuatan.

"Romo itu tegas tapi sosok penyayang juga. Romo itu orangnya cenderung pendiam tapi kita selalu melihat Romo bukan dari perkataanya tapi dari tindakannya," ujar Bhre.

Bhre mengatakan mendiang Pengageng Pura Mangkunegaran itu memiliki cita-cita yang tinggi untuk Mangkunegaran. Dia pun berkomitmen untuk melanjutkan cita-cita ayahandanya itu.

"Yang saya tahu, Romo itu punya cita-cita yang besar untuk Mangkunegaran. Menciptakan hal-hal baru, inovasi-inovasi baru di Mangkunegaran, dan terutama Romo ingin bisa lakukan sebenarnya untuk membantu membahagiakan dan meningkatkan kehidupan para abdi kami," ungkap Bhre.

"Itu prioritas kami sekeluarga ke depannya ingin terus bisa menjunjung dan terus mencapai," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads