Astana Girilayu terletak di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, berjarak sekitar 35 kilometer dari Kota Solo. Lokasi kompleks permakaman ini berada di puncak bukit, dengan ketinggian sekitar 750 mdpl.
Di perbukitan tersebut, terdapat tiga lokasi makam milik trah Mangkunegaran. Yakni Astana Giribangun, Astana Mangadeg dan Astana Girilayu.
Astana Giribangun merupakan makam keluarga Presiden ke-2 RI Soeharto. Sementara Astana Mangadeg merupakan makam Mangkunegara I, II, III beserta putra-putrinya.
Jika Astana Giribangun dan Mangadeg letaknya berdekatan, Astana Girilayu berjarak kurang lebih 3 kilometer dari kedua kompleks permakaman tersebut. Lokasinya Astana Giri Layu berada tepat di puncak bukit Girilayu.
"Karena makam raja-raja Jawa kebanyakan pasti di gunung. Mungkin filosofinya ada ya, kan namanya raja pasti di atas, mungkin berangkat dari situ. Maksudnya makamnya pun pasti di gunung atau di daerah anak gunung," ujar Plt Pengageng Kabupaten Mondropuro Pura Mangkunegaran, Supriyanto Waluyo, saat ditemui detikcom, Sabtu (14/8/2021).
Supriyanto menyebut Astana Girilayu dibangun sekitar tahun 1800 saat Mangkunegara IV berkuasa. Dia menerangkan pembangunan Astana Girilayu ini dikarenakan kondisi Astana Mangadeg sudah penuh.
"Dibangun kisaran tahun 1800 sewaktu Mangkunegara IV jumeneng (berkuasa), karena di Mangadeg sudah penuh. Di Girilayu itu yang dimakamkan di sana Mangkunegara IV, V, VII, VIII dan yang akan dimakamkan besok Mangkunegara IX," jelasnya.
![]() |
Seperti Astana Mangadeg, Astana Girilayu juga hanya diperuntukkan bagi Pengageng Pura Mangkunegaran dan putra-putrinya. Para pengageng dimakamkan di lokasi permakaman paling atas.
"Yang boleh dimakamkan di sana yang jumeneng (Mangkunegara), dan putra-putrinya. Kalau cucu tidak dimakamkan di sana," terang Supriyanto.
Supriyanto mengatakan, tidak ada aturan khusus bagi peziarah yang akan berkunjung ke kompleks permakaman Astana Girilayu. Namun para peziarah diwajibkan melepas alas kaki saat mulai memasuki kompleks makam.
"Tidak ada aturan khusus, hanya prinsipnya orang kalau mau sowan ke sana yang sopan. Ya kita-kita umpamakan bertamu ke tempat orang, tentu harus menghormati serta menjaga norma kesopanan," pungkasnya.
Simak juga Video: Pakai Baju Pramuka, Gibran Melayat Mangkunegara IX
(ams/ams)