Banyak cara untuk berbuat baik kepada sesama. Di Kudus, Jawa Tengah, ada mancing bersedekah, berkegiatan menyalurkan hobi sekaligus bisa bersedekah.
Mancing bersedekah berada di kompleks permukiman warga Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota. Kolam yang digunakan memancing berukuran 8x8 meter.
Kolam tersebut merupakan hasil jerih payah warga sekitar secara swadaya. Hasil uang dari kolam pemancingan digunakan untuk donasi santunan kematian.
Pantauan di lokasi, sejumlah pemancing tampak asyik memancing. Di lokasi juga telah disediakan alat pancing. Suasana perkampungan menambah suasana sejuk sembari menunggu ikan lele hasil pancingan.
Pengelola mancing bersedekah, Suhadi, mengatakan mancing bersedekah sudah ada sejak 1 Desember 2020 lalu. Menurutnya, mancing bersedekah merupakan kolam pemancingan yang hasil pendapatannya digunakan donasi santunan kematian bagi warga setempat.
"Sejak tahun baru kemarin, 1 Desember 2020 untuk pengelolaan dikelola oleh remaja sini, untuk hasilnya ya untuk buat santunan kematian," ujar Suhadi kepada wartawan ditemui di lokasi, Jumat (23/7/2021).
Menurutnya, awal membuat mancing bersedekah karena inisiatif para pemuda kelurahan Wergu Wetan. Disebutkan daripada tidak ada kegiatan, akhirnya pemuda membuat kolam pemancingan yang kemudian diberikan nama mancing bersedekah.
"Awalnya bisanya mendapatkan hasil dan disalurkan kepada warga lain, daripada tidak ada kegiatan yang dilakukan pemuda-pemuda akhirnya membuat kolam pemancingan ini," ucap Suhadi.
"Pembuatan kolam dari swadaya masyarakat, pribadi sendiri, ada yang menyumbang batu bata, pasir, lainnya," sambung dia.
Menurutnya, saat PPKM Darurat ini pemancing yang diperbolehkan hanya warga setempat. Biasanya warga yang ingin mancing ditarif uang Rp 25 ribu. Pemancing bisa membawa ikan hasil pancingannya.
"Sekitar seminggu 5 hari, sedangkan jumlah pemancing tidak bisa ditentukan mulai 10-15 orang. Kalau sekarang pemancing hanya dari desa setempat karena PPKM Darurat," ungkapnya.
"Tetap hasilnya dikelola oleh remaja, setiap satu kilo ikan jenis lele itu dipatok harga Rp 25 ribu. Untuk satu kilo lele itu," lanjutnya.
Dari bulan Desember 2020 tahun lalu, lanjutnya, sudah mendapatkan penghasilan sekitar Rp 8 juta. Penghasilan tersebut pun digunakan untuk santunan kematian warga setempat.
"Sejak 1 Desember 2020 (dibuatnya mancing bersedekah) sampai hari ini sudah mendapatkan penghasilan Rp 8 juta dan untuk penyaluran santunan kematian itu setiap warga Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu," ungkap Suhadi.
Salah satu pemancing, Saiful Annas, mengatakan mancing bersedekah merupakan kegiatan yang positif. Menurutnya mancing bersedekah perlu ditiru desa lainnya.
"Bagus dan menarik, ini perlu ditiru desa lain. Selain bisa menyalurkan hobi juga kegiatan positif," kata Annas ditemui di lokasi.