Seorang pasien suspek Corona atau COVID-19 di Purbalingga, Jawa Tengah berinisial R (54) dimakamkan tanpa protokol kesehatan (prokes) atas permintaan keluarganya. Belakangan diketahui yang bersangkutan positif terkena COVID-19. Setelah sempat alot pihak keluarga akhirnya bersedia ditracing.
"Tadi sekira jam 8 pagi, kami sudah memanggil pihak keluarga untuk dilakukan edukasi. Di sana kami meminta untuk bersedia dilakukan tracing dan tidak menggelar doa bersama berjemaah di rumah, pihak keluarga menyetujui," kata Camat Bojongsari, Titis Panjer Rahino kepada detikcom, Senin (19/7/2021).
Dari hasil penelusuran satgas COVID-19 ada belasan kontak erat terhadap R. Belasan orang itu terdiri dari keluarga, maupun pihak pemulasaraan jenazah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kontak erat satu rumah ada 8 orang, yang pemulasaraan jenazah 5 orang, total 13 orang ditracing," terangnya.
Titis menyebut karena besok Hari Raya Idul Adha maka kegiatan tracing akan dilakukan lusa. Rencananya satgas akan mulai mealakukan tracing pada Rabu (21/7).
"Karena besok ada lebaran (Idul Adha), rencana tracing start Rabu, 21 Juli," jelasnya
Sebelumnya diberitakan, R (54), warga Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, meninggal dunia di RSUD Goeteng Taroenadibrata, Sabtu (17/7) malam. Namun, keluarga pasien menolak permintaan rumah sakit yang mengatakan pasien harus dimakamkan dengan protokol kesehatan.
"Keluarga tidak percaya pasien meninggal karena COVID-19. Sebab, saat dinyatakan meninggal dunia hasil Swab test PCR pasien belum keluar. Sedangkan, keluarga pasien menolak (hasil) swab antigen post mortem," kata Plt Direktur RSUD Goeteng Taroenadibrata, Minggu (18/7).
Menurutnya, keluarga pasien sempat bersitegang dengan pihak RSUD. Mereka meminta jenazah korban dibawa pulang tanpa dilakukan pemakaman dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Setelah didesak oleh pihak keluarga, akhirnya pihak RSUD mengalah dan membiarkan jenazah pasien dibawa pulang, untuk dimakamkan dengan cara biasa.
Hari ini, hasil tes PCR pasien tersebut keluar dan dinyatakan positif COVID-19. Terkait hal itu, pihak RSUD Goeteng Taroenadibrata melakukan koordinasi dengan pihak terkait, untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. "Benar hari ini keluar hasil PCR nya positif, kita akan koordinasi dimungkinkan tracing ke semua yang memulasara," tutupnya.
(ams/mbr)