Di lokasi temuan, imbuh Parlan, tidak ada temuan benda lain. Saat ini lokasi temuan sudah padat bangunan. "Tidak ada benda lain di lokasi. Ya cuma satu itu dan sekarang sudah banyak bangunan," pungkas Parlan.
Warga Dusun Metuk Lor yang lain, Untoro, mengatakan hingga saat ini banyak orang terkecoh jika mengamati puncak tugu tersebut. Semula dikira terbuat dari semen. Namun setelah diamati seksama, ternyata bukan dari semen.
"Banyak yang bingung batu atau cetakan semen puncak tugu itu. Sebab sangat halus dan detail, tapi itu sebenarnya batu," kata Untoro kepada detikcom.
![]() |
Batu tersebut sejak jadi tugu pernah jatuh dihantam truk tetapi tidak rusak. "Pernah diserempet truk lewat dan jatuh tapi tidak rusak," lanjut Untoro.
Pantauan detikcom di lokasi, batu tersebut dipasang di puncak tugu setinggi sekitar 2,5 meter di jalan ramai. bagian bawah tugu berbentuk kotak, di tengah bulat dan lingga menancap di atas dengan dicat warna pelangi.
Batu tersebut di ujung berbentuk silinder. Di bawahnya segi enam dan paling bawah segi empat sebagaimana ketiga unsur arca lingga.
(mbr/mbr)