Penyembelihan hewan kurban pada perayaan Idul Adha 2021 mendatang tidak boleh melibatkan banyak orang karena masih dalam masa PPKM Darurat. Padahal proses penyembelihan hewan khususnya yang berukuran besar seperti sapi, bagi yang belum berpengalaman membutuhkan banyak tenaga. Terlebih saat proses merobohkan hewan tersebut.
Para jagal hewan profesional di Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membeberkan rahasia merobohkan sapi dengan cara mudah, yaitu menggunakan metode tali temali.
Marwanto, salah satu penjagal mengklaim cara itu tidak perlu melibatkan banyak tenaga. Selain itu dengan metode ini, proses merobohkan sapi dapat berlangsung lebih cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dapat ilmu ini dari salah satu dosen UGM, di mana dalam pelaksanaannya hanya cukup satu orang saja, untuk durasi waktu bisa cepat tergantung sapinya, jika sapi itu galak mungkin agak lama, tapi kalau jinak tidak sampai 30 menit sudah dapat roboh," ucapnya, saat ditemui di kampung jagal, Sukoreno, Sentolo, Minggu (18/7/2021).
Untuk menggunakan metode ini, pastikan lokasi penyembelihan harus strategis, yaitu terdapat tiang atau pohon sebagai tempat mengikat sapi agar tidak melarikan diri. Selanjutnya siapkan tali untuk mengikat tubuh sapi. Tali yang digunakan adalah tali tambang yang tebal agar tidak mudah putus.
Selanjutnya memulai proses pengikatan. Proses ini diawali dengan mengikat leher sapi dengan kencang. Kemudian mengikat tubuh sapi melalui sela-sela di antara dua kaki sapi bagian depan.
"Jika sudah, tali diikat memutar ke badan sapi, lalu lilitkan lagi hingga ke badan sapi bagian belakang. Nah kalau sudah gini, kita tinggal menarik tubuh sapi, nanti secara otomatis sapi itu langsung roboh," ujar Marwanto.
![]() |
Pria yang sudah puluhan tahun menjadi penjagal hewan ini menjelaskan teknik tali temali cukup ampuh untuk merobohkan sapi. Sebab dalam kondisi tubuh terikat, sapi tidak akan mampu bergerak.
"Yang bikin sapinya roboh karena dari bagian dada terikat dua lilitan tadi. Kondisi itu membuat sapi susah bernafas sehingga gampang lelah dan mudah dirobohkan.
Marwanto mengatakan setelah roboh, lanjutkan dengan mengikat seluruh kaki sapi. Hal ini diperlukan agar sapi tidak bisa berdiri lagi. "Pastikan ikatannya kenceng ya, biar tidak bisa berdiri lagi," pungkasnya.
Simak juga 'Pertimbangan Pemerintah Batasi Aktivitas Masyarakat Saat Idul Adha':