Sebanyak 545 warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Solo, divaksin virus Corona atau COVID-19. Vaksinasi ini diharapkan dapat mencegah penyebaran virus Corona di lingkungan rutan.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, A Yuspahruddin, mengatakan vaksinasi untuk seluruh warga binaan ini memang perlu dilakukan. Mengingat, warga binaan berpotensi tak memenuhi protokol kesehatan (prokes) mencegah penyebaran virus Corona.
"Ini menindaklanjuti surat dari Kemenkumham ke Kemenkes agar seluruh warga binaan divaksinasi. Ada satu dari 3M yang tidak bisa dilakukan oleh warga binaan yakni menjaga jarak," ujar Yuspahruddin kepada wartawan, Sabtu (17/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk yang memakai masker, lanjutnya, itu bisa dilakukan. Kemudian mencuci tangan juga bisa diterapkan oleh para warga binaan. Akan tetapi untuk menjaga jarak, menurutnya hal itu tidak bisa dilakukan.
"Menjaga jarak itu bisa menjadi persoalan, karena dalam satu sel itu ada 30-40 warga binaan, oleh karena itu sangat rentan (penyebarannya). Kena satu merembet ke semuanya," tuturnya.
Vaksinasi untuk seluruh warga binaan ini, kata Yuspahruddin, di Jateng merupakan yang pertama kali dilakukan.
"Kalau yang di Lapas Semarang itu sudah pernah, tapi hanya untuk lansia saja. Kalau untuk seluruh warga binaan ya pertama di sini," ujarnya.
"Alokasikan 600 vaksin, sekarang ada 545 warga binaan (Rutan Solo) yang divaksin. Mudah-mudahan bisa semua," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Rutan Solo, Urip Dharma Yoga, mengatakan untuk vaksinasi warga binaan ini dilakukan hingga sore hari.
"Ini ada 12 tenaga kesehatan, dibantu dari UPT Kemenkumham Jateng. Ada 4 dokter dan 8 perawat, mudah-mudahan hari ini selesai," kata Urip.
Sementara itu, seorang warga binaan, Andrian (29), mengaku lega dengan adanya vaksinasi Corona ini. Sebelumnya ia sempat khawatir dengan melonjaknya penyebaran kasus virus Corona.
"Ya tadi sempat tegang karena takut dengan jarum suntik, tapi sekarang sudah lega karena vaksin," kata Andrian.