Polisi memastikan seruan aksi penolakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten/Kota Pekalongan, Jawa Tengah hoax. Pelaku pembuat maupun penyebar hoax itu kini diburu.
"Polisi masih menyelidiki siapakah pembuat pertama pesan hoaks ini. Saya tahu orang Pekalongan adalah orang yang teredukasi dan cinta damai. Saya malah khawatir ada pihak luar yang memanfaatkannya dalam situasi seperti ini," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/7/21).
Iqbal memastikan pihaknya akan mengungkap pelaku penyebar informasi hoax tersebut. Terlebih kabar yang beredar itu telah meresahkan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan tindak tegas penyebar informasi hoax ini, dan akan kita selidiki. Karena, hal ini membuat resah masyarakat," terang Iqbal.
Iqbal pun memastikan ajakan aksi tolak PPKM Darurat di Pekalongan hoax. Dia pun memastikan bakal memburu pelaku penyebar hoax tolak PPKM Darurat ini.
"Saat dimintai konfirmasi oleh kepolisian dan memastikan seruan penolakan PPKM Darurat ini, ternyata hoax. Sekali lagi polisi akan tindak tegas pelaku penyebar hoax ini," tegasnya.
Iqbal pun berepesan agar masyarakat bijak saat menyebarkan informasi di masa pandemi virus Corona atau COVID-19 ini.
"Untuk itu, saya meminta kepada semua pihak terutama pengguna media sosial, agar lebih bijak dalam menyebarkan berita. Untuk itu setiap informasi yang di terima jangan mudah terpengaruh," pesan Iqbal.
Sebelumnya diberitakan, beberapa hari ini di Kabupaten maupun Kota Pekalongan, Jawa Tengah beredar seruan aksi penolakan PPKM Darurat. Ajakan aksi tolak PPKM Darurat ini digelar pada Kamis (15/7) malam, Jumat (16/7) siang ini, dan Sabtu (17/7) besok.
Saat dicek ke lokasi tadi malam, area Pasar Banyurip sepi. Polisi pun memastikan agenda tersebut hoax.
(ams/sip)