Agus Setiawan (33), warga Semarang, urung membuka warung makan miliknya karena ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Namun kesibukan masih terlihat di warung kecil di Jalan Hayam Wuruk, Kota Semarang, itu. Karena untuk sementara ini dijadikan dapur darurat untuk membantu warga yang terdampak pandemi.
Dapur darurat itu bukan dari pemerintah, namun inisiasi sejumlah pemuda yang kompak memasak, membungkus, hingga membagikan ke warga secara gratis. Aksi itu dinamakan dapur darurat PPKM yang merupakan singkatan dari Pembagian Pangan Kepada Masyarakat.
"Ini tempat makan belum sempat buka karena PPKM, hehe. Ini jadi dapur darurat," kata Agus ditemui di warung yang ada di deret pertokoan itu, Kamis (15/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya Agus mem-posting ide untuk melakukan aksi sosial hari Kamis ini. Ternyata peminat dan donatur cukup banyak sehingga aksi sosial tersebut akan dilakukan beberapa kali.
"Bikin story di sosmed, ternyata banyak donatur. Targetnya 50 bungkus, tapi ini bisa lebih," ujarnya.
Hari ini, lanjut Agus, makanan dibagikan di depan warung dan beberapa dibagikan keliling. Kemudian hari Minggu (18/7) besok akan dibagikan berkeliling. Rencananya akan ada pembagian untuk yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
"Hari ini kita sekitar sini, besok Minggu mobile. Berikutnya untuk yang isoman, karena sekarang belum ada datanya," ujarnya.
Para pemuda itu berjibaku di dapur untuk memasak dan mengepak makanan-makanan tersebut. Menu hari ini tumis kacang, putren, wortel, ayam goreng dan teh manis. Agus berharap aksi sosial itu bisa bertahan cukup lama.
"PPKM kan sampai tanggal 20. Ini bisa lah kita lanjut 2-3 minggu lagi," katanya.
Lihat juga video 'Salut! Bus Mercy Disulap Jadi Dapur Berjalan dan Bagikan Makanan Gratis':