Kades Jenar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Samto, mendatangi kantor polsek setempat. Samto menyampaikan permintaan maaf atas aksinya memasang baliho bernada memaki pejabat terkait pelaksanaan PPKM Darurat.
Dalam video yang diterima detikcom, Samto mengenakan t-shirt merah menyampaikan permintaan maaf di Polsek Jenar. Samto meminta maaf di hadapan Muspika Kecamatan Jenar yang mendampinginya.
Berikut pernyataan lengkap Samto dalam video berdurasi satu menit tersebut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Assalamualaikum.
Saya nama Santo, Kades Jenar, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, atas adanya baliho yang menyudutkan pemerintah yang saya pasang kemarin hari Rabu tanggal 14 Juli 2021 jam 4 sore. Pada hari ini Kamis 15 Juli 2021 saya dengan penuh kesadaran memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama Muspika Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen dan seluruh warga negara Indonesia. Baliho itu saya buat dengan spontan dan emosi sesaat, selanjutnya saya mendukung program pemerintah dalam upaya untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Wasalamualaikum."
Ketika dimintai konfirmasi, Kapolsek Jenar AKP Suparjono membenarkan video permintaan maaf Samto tersebut. Dirinya menyebut, Samto datang dengan inisiatif sendiri ke Polsek Jenar.
"Dia datang ke Polsek dengan kesadaran sendiri, sekitar pukul 11.30 WIB. Di hadapan Muspika beliau minta maaf, lalu membuat video pernyataan tadi," ujar Suparjono saat dihubungi detikcom, Kamis (15/7/2021).
Suparjono menyebut berdasarkan keterangan Samto, baliho tersebut dibuat karena emosi sesaat. Meski sang kades sudah meminta maaf, Suparjono belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kelanjutan kasus ini.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa (Kades) di Jenar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Samto, membuat geger usai memasang baliho mengritik kebijakan PPKM Darurat yang diberlakukan pemerintah saat ini. Pihaknya mengaku tidak setuju dengan kebijakan yang dinilainya menyusahkan masyarakat tersebut.
![]() |
Baliho berukuran cukup besar tersebut dipasang di depan balai Desa Jenar. Selain bertuliskan kata-kata yang cenderung kasar, baliho ini juga dipasangi foto sang kades berseragam dengan memasang masker di dahi. Begini bunyi baliho tersebut:
IKI JAMAN REVORMASI, ISIH PENAK JAMAN PKI
AYO PEJABAT MIKIR NASIBE RAKYAT.
PEJABAT SENG SENENG NGUBER UBER RAKYAT KUI BANGSAT
PEGAWAI SENG GOLEKI WONG DUWE GAWE IKU KERE
PEGAWAI SING SIO KARO SENIMAN SENIWATI KUWI BAJI**AN
(Sekarang zaman reformasi
Masih enak zaman PKI
Ayo pejabat memikirkan nasib rakyat
Pejabat yang suka mengejar rakyat itu bangsat
Pegawai yang suka mencari orang punya hajat itu kere
Pegawai yang menyia-nyiakan seniman seniwati itu baji**an)
Simak juga 'Sunat Dana Desa Rp 362 Juta, Eks Kades di Cianjur Terancam 20 Tahun Bui':