Pasien Suspek COVID Meninggal di Kursi Tunggu Antrean RSUP dr Sardjito

Pradito Rida Pertana - detikNews
Rabu, 14 Jul 2021 09:32 WIB
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Seorang pasien suspek COVID-19 asal Pedukuhan Banyu Temumpang, Kalurahan Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, berinisial P (54) meninggal saat mengantre di IGD RSUP dr Sardjito, Yogyakarta. P dirujuk ke Sardjito karena mengalami gejala sesak napas, namun sampai IGD harus mengantre.

Carik atau Sekretaris Kalurahan Bangunjiwo Sukarman menjelaskan, kejadian berawal saat pihak keluarga meminta bantuan untuk mengantarkan P ke RSUP dr Sardjito kemarin, Selasa (13/7) pagi. Pasalnya selama beberapa hari terakhir P mengeluh sesak napas.

"Karena warga masyarakat tidak mau spekulasi menanggung resiko karena banyaknya warga sekitar yang terpapar Corona. Apalagi yang bersangkutan sudah sakit kurang lebih 14 hari gejala awal sesak nafas dan muntah-muntah," katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (14/7/2021).

Sesampainya di RSUP dr Sardjito, pihaknya langsung mengantarkan P dan meninggalkannya karena telah mendapat nomor antrean. Sedangkan posisi P saat ditinggal berada di kursi ruang tunggu IGD rumah sakit tersebut.

"Antar pagi dan dapat antrean dan terus ditinggal driver ambulans. Terus siangnya dapat kabar meningal di kursi ruang tunggu di situ (IGD RSUP dr Sardjito)," katanya.

"Jadi belum sampai masuk di perawatan dan kita jemput lagi untuk dilakukan pemulasaraan dan pemakaman," imbuh Sukarman.

Karena pasien berstatus suspek COVID-19 maka pihaknya memakamkan jenazah P secara protokol COVID-19.

"Karena pasien baru antrian di IGD sudah keburu meninggal jadi belum di periksa (swab PCR), dan pada siang itu langsung diambil ambulan Kalurahan untuk dilakukan pemulasaran Prokes dan TKC Prokes tadi malam. Jadi belum ada hasil pemeriksaan dari dokter, tapi warga masyarakat minta semuanya sesuai prokes," ucapnya.

Sukarman menambahkan, peristiwa meninggalnya pasien suspek Corona asal Bangunjiwo saat antre di rumah sakit baru kali pertama terjadi. Namun, beberapa hari sebelumnya dia menyebut ada pasien COVID-19 yang meninggal saat isolasi mandiri karena memiliki penyakit penyerta atau comorbid.

"Dia meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri. Posisinya positif (COVID-19) dan ada riwayat cuci darah dan penyakit gula," katanya.

"Jadi selama ini memang yang isoman dengan keluhan (bergejala) banyak. Mereka meminta kami untuk merujuk ke rumah sakit (rujukan COVID-19) tapi setelah kami carikan rumah sakit penuh semua mas," lanjut Sukarman.

Simak juga Video: Istri Gubernur Sultra Agista Ariani Meninggal Dunia






(mbr/mbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork