Jumlah kasus baru positif virus Corona atau COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini meledak menembus angka 2.731 kasus. Sehingga total kasus Corona di DIY per hari ini mencapai 80.725 kasus.
"Penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di DIY sebanyak 2.731 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 80.725 kasus. Kasus sembuh sebanyak 843 kasus, total sembuh 57.273 Kasus," kata Kepala Bidang Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji, melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).
Ditya menjelaskan berdasarkan distribusi kasus positif, Kabupaten Bantul menyumbang kasus terbanyak dengan 899 kasus. Selanjutnya disusul Kota Yogyakarta 666 kasus, Kabupaten Sleman 507 kasus, Kabupaten Gunungkidul 461 kasus, dan Kabupaten Kulon Progo 198 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan riwayat kasus, kata Ditya, tracing kontak erat mencapai 2.486 kasus, periksa mandiri 223 kasus, belum ada info 17 kasus, dan screening karyawan kesehatan 5 kasus.
"Kasus meninggal turun. Jika Senin (12/7) ada 47 kasus, Selasa (13/7) ini kasus meninggal bertambah sebanyak 39 kasus. Sehingga total kasus meninggal menjadi 2.065 kasus," katanya.
Tambahan kasus harian ini, lanjut Ditya, menambah kasus aktif di DIY menjadi 21.387 kasus. Kondisi ini juga menambah bed occupancy rate (BOR) di DIY yang tersisa enam bed, dari 1.375 total tempat tidur pasien Corona, 1.369 di antaranya sudah terpakai.
"BOR kritikal dari 146 yang tersedia, terpakai 128 bed atau 87,67 persen non-kritikal dari 1.375 bed terpakai 1.369 atau 99,56 persen," kata Ditya.
Ia juga mengungkapkan, pemeriksaan sampel meningkat dari 6.861 pada Senin (12/7), menjadi 10.087 sampel hari ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Berty Murtiningsih menambahkan Pemda DIY terus meningkatkan proses tracing dan testing. Jumlah sampel yang diperiksa Selasa (13/7) meningkat hampir dua kali lipat dibanding kemarin yakni 6.861 menjadi 10.087 sampel. Temuan kasus positif juga meningkat menjadi 2.731 dari 1.732 kasus.
Dari peningkatan testing dan tracing tersebut, lanjut Berty, banyak ditemukan kasus di dalam keluarga. Meski, selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini warga dilarang keluar rumah.
"Lha coba kita lihat kasus kasus kita ini saat ini lebih banyak pada kasus dalam keluarga. Misal satu keluarga, ada yang positif, menulari anggota keluarga lain. Sementara semua tidak pernah keluar rumah, hanya kasus (positif) pertama tadi yang keluar rumah," kata Berty, melalui keterangan tertulis, hari ini.
Ia mengungkapkan dengan kondisi tersebut, sebenarnya DIY belum mencapai target tracing 15 kontak erat sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri. Meskipun pemeriksaan sampel sudah meningkat hampir dua kali lipat.
Peningkatan kasus positif yang meledak tersebut, lanjut Berty, diantaranya karena memang DIY meningkatkan lebih banyak tracing dan testing terhadap warga yang bergejala.
"Ya, diantaranya karena itu juga. Memang kita dianjurkan untuk melakukan tes lebih banyak, jadi teman-teman di Puskesmas mengoptimalkan testing dan tracingnya," imbuhnya.
Ia mengatakan, untuk catatan kasus positif tersebut memang tidak hanya dari tes PCR saja. Namun juga dengan rapid test antigen.
"Peningkatan testing ini tidak hanya tes PCR tapi juga rapid test antigen. Kita sangat apresiasi pada teman-teman di Puskesmas, selain harus tracing, tasting yang optimal, juga harus mengejar target vaksinasi," katanya.
(sip/ams)