"Ya betul (dua kades meninggal). Menurut laporan semua confirmed COVID-19," ungkap Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Roni Roekmito pada detikcom, Minggu (11/7/2021).
Camat Karangdowo, Tomisila Aditama, menambahkan Kades Tambak meninggal dan dimakamkan pada hari Sabtu (10/7). Sebelumnya almarhum disebut juga pernah punya riwayat sakit.
"Meninggal kemarin sebab sebelumnya pernah sakit. Pernah opname di RSI, sampai cuci darah setiap pekan dua kali," jelas Tomi saat dihubungi detikcom hari ini.
Menurut Tomi, selain rutin menjalani cuci darah, almarhum juga memiliki riwayat diabetes. Namun saat terakhir menjalani perawatan, almarhum sempat dites rapid antigen dengan hasil positif Corona.
"Saat meninggal dirapid antigen positif. Saat pemakaman tidak ada acara karena prokes tapi beberapa Kades hadir untuk memberikan penghormatan terakhir," sambung Tomi.
Senada dengan Tomi, Camat Gantiwarno, Lilis Yuliati juga membenarkan Kades Ngandong, Partoyo, meninggal hari ini. Sebelumnya Partoyo dirawat di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) karena positif COVID.
"Positif COVID opname di RSST. Pemakaman dengan protokol kesehatan," jelas Lilis pada detikcom.
Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemkab Klaten, Jaka Purwanto, juga mengakui dua kades meninggal dalam dua hari berturut-turut karena positif COVID-19. Dinas sudah meminta pemerintah desa disiplin menegakkan protokol kesehatan.
"Betul (ada dua Kades meninggal). Kita sampaikan karena kepala desa yang melayani masyarakat secara langsung maka agar prokes diterapkan dengan disiplin," terang Jaka pada detikcom melalui pesan singkat ponselnya.
Simak video 'Jokowi Berbelasungkawa untuk Korban Covid-19 yang Meninggal':
(sip/sip)