Ambulans milik Lazismu PC Muhammadiyah Cawas, Klaten, dilempar batu orang tak dikenal (OTK) saat menjemput pasien, viral di media sosial. Ternyata tak hanya teror lempar batu yang dialami driver ambulans pasien vrus Corona di Klaten. Begini curhatan driver ambulans di Klaten.
"Kami alhamdulillah tidak sampai dirusak. Tapi dalam perjalanan pulang dari RSUP Dr Sardjito saya mengalami empat kali diganggu pengguna jalan," ungkap driver ambulans Lazismu PC Klaten Tengah, Muhammad Kholid Imawan Danuha, kepada detikcom, Jumat (9/7/2021).
Nuha menyebut peristiwa itu dia alami pada Rabu (7/7) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, dia sedang mengantarkan pasien COVID pulang karena tak mendapat kamar di RSUD Dr Sardjito, Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Sardjito nunggu empat jam tidak dapat kamar. Lalu saya bawa PKU Muhammadiyah Prambanan tapi juga belum bisa menerima pasien lagi akhirnya saya bawa pulang ke Bayat," lanjut Nuha.
Namun, saat melaju di Simpang Tiga Tegalmas, Jalan Yogya-Solo, Nuha mengaku dipepet mobil warna putih. Pengemudi itu menggeber gasnya berkali-kali.
"Saya mau belok kanan tapi dari belakang ada mobil putih mepet menggeber gas. Lalu saya masuk jalan arah Stasiun Srowot," sambung Nuha.
Saat melintas di ruas jalan tersebut, pihaknya berpapasan dengan dua pengendara sepeda motor yang berboncengan. Pengendara motor itu tiba-tiba berteriak dan mengeluarkan hujatan kepadanya.
"Saya dihujat dikatain tidak bermutu. Padahal saya bawa pasien COVID beserta keluarganya di dalam," terang Nuha.
Setelah lewat palang lintasan kereta di Stasiun Srowot, ujar Nuha, ada dua pengendara sepeda motor yang mengganggu saat rotator dibunyikan. Ambulans yang dia tumpangi lagi-lagi dipepet dan diteriaki.
"Saya dipepet lagi dua orang setelah bunyikan rotator. Mereka juga meneriaki saya tapi saya terus melaju ke arah Kecamatan Wedi," jelas Nuha.
Perjalanannya pun kembali mendapat gangguan saat akan tiba di Pasar Wedi. Ada empat pemuda berboncengan dengan dua sepeda motor yang memepet mobilnya.
"Dua sepeda motor mepet, lalu menghalangi di depan mobil sambil mengacungkan jari tengah. Akhirnya saya sampai Bayat, " ungkap Nuha.
Sebelumnya diberitakan, ambulans milik Lazismu PC Muhammadiyah Cawas, Klaten, dilempar batu orang tak dikenal (OTK) saat menjemput pasien, viral di media sosial. Akibat hantaman batu, kaca depan ambulans pecah.
Peristiwa itu dibenarkan Komandan Ambulans PD Muhammadiyah Klaten, Husni Thamrin. Akibat kejadian itu, kaca mobil pecah.
"Mobilnya rusak, kaca depan pecah. Pasien posisi tidur dan sopir atas nama Sukmadi tidak luka," ungkap Husni Thamrin saat dihubungi detikcom, pagi tadi.
Simak video 'Airlangga: Kasus Harian Corona RI Naik 43%, Kematian 56%':