Dua pasien positif virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Sleman, DIY, meninggal di dalam mobil. Satu pasien meninggal saat hendak dibawa ke rumah sakit, sementara satu lagi meninggal setelah dinyatakan positif dan akan menjalani isolasi mandiri di rumah.
Koordinator Posko Dekontaminasi COVID-19 BPBD Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto, mengatakan kejadian itu terjadi pada Kamis (8/7) dan Jumat (9/7).
"Sore kemarin ada 1 di Blunyah (Mlati), terus ini di (Kapanewon) Sleman ada satu tadi pagi," kata Lilik saat dihubungi wartawan, Jumat (9/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lilik menjelaskan, kedua pasien yang meninggal di mobil terkonfirmasi positif Corona. Pasien dari Kapanewon Mlati meninggal di mobil saat perjalanan pulang untuk isolasi mandiri di rumah. Sementara pasien positif dari Kapanewon Sleman meninggal saat akan dibawa ke rumah sakit.
"Yang di Blunyah (Mlati) itu kan habis dari swab (hasilnya). Dari klinik hasilnya positif mau pulang, meninggal di mobil. Kalau yang di (Kapanewon) Sleman kan memang positif (dan) isoman ada gejala mau dibawa ke rumah sakit meninggal di mobil," ungkapnya.
Lilik menduga pasien itu meninggal karena saturasi oksigen yang tiba-tiba turun. Sebab, napas pasien itu sudah tersengal-sengal.
"Iya karena saturasinya pasti di bawah. Jelas turun itu. Iya di rumah sudah ini ya sudah tersengal-sengal tidak ada oksigen mau dibawa ke rumah sakit meninggal di mobil," ujarnya.
Kasus kematian di dalam mobil ini menurut Lilik baru kali ini terjadi. Sementara mereka yang meninggal saat isolasi mandiri tak kurang dari 70 orang selama bulan Juli ini.
"Baru ini (meninggal di mobil). Ya sekitar 70-an datanya yang meninggal di rumah (isolasi mandiri)," pungkasnya.
(rih/ams)