Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto, mengungkap mobilitas masyarakat dan kendaraan di wilayah Jawa Tengah turun 15 persen selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Angka itu akan ditekan terus untuk mengurangi potensi pertambahan kasus Corona atau COVID-19.
"Disinyalir di wilayah Jawa Tengah ini, berdasarkan pantauan Google Map, bahwa kita terdapat penurunan pergerakan, baik itu orang, kendaraan itu kurang lebih 15 persen," kata Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto, dalam amanatnya saat apel gelar pasukan gabungan Satgas penanganan COVID-19 Kabupaten Boyolali, di Alun-alun Kidul Kompleks Kantor Terpadu Pemkab Boyolali, Rabu (7/7/2021).
Rudianto menyatakan penanganan COVID-19 terus dipantau setiap hari oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo. Salah satu indikasi berhasil tidaknya penerapan PPKM Darurat yakni penurunan mobilitas masyarakat.
Penurunan pergerakan warga di wilayah Jateng masih di bawah target nasional yang disebut Rudanto sebesar 30 persen. Sehingga diperlukan upaya-upaya untuk menekannya lagi.
"Artinya kita harus melakukan upaya-upaya untuk meminimalisasi pergerakan orang setiap harinya. Apakah siang dan malam hari," jelasnya.
Untuk pengurangan mobilitas warga di siang hari, lanjut dia, bagi karyawan perkantoran non-kritikal bisa melaksanakan pekerjaannya dari rumah atau work from home (WFH). Kemudian tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian, tempat berkumpulnya orang, harus dievaluasi dan dibatasi.
Rudianto mengimbau kepada seluruh masyarakat bisa menahan diri untuk tidak bepergian jika memang tidak penting.
"Kami mengimbau kepada masyarakat berkenan untuk menahan diri untuk selama kurang lebih dua minggu sampai tanggal 20 Juli (2021) nanti, kalau tidak penting, saya sarankan untuk tinggal di rumah saja. Karena angka perkembangan COVID-19 hari ini cukup tinggi," imbau dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi menambahkan pembatasan mobilitas di wilayah aglomerasi akan diperketat. Boyolali merupakan salah satu daerah penyangga aglomerasi Solo, sehingga mobilitas masyarakat akan ditekan selama PPKM Darurat.
"Polisi dan Kodim akan melakukan penyekatan selektif prioritas. Jadi jika tidak ada kegiatan penting atau kepentingan esensial tidak usah bepergian," tegas Luthfi.
(sip/ams)