Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membentuk Satgas Oksigen untuk memastikan pasokan oksigen di wilayah Jawa Tengah aman selama pandemi virus Corona atau COVID-19. Pembentukan Satgas Oksigen ini mengikuti arahan Koordinator PPKM Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan.
"Ada dua yang penting dari rapat hari ini. Pertama soal oksigen, dan kedua soal vaksin. Untuk oksigen, saya membuat Satgas Oksigen yang anggotanya dari berbagai unsur, termasuk Dirreskrimsus Polda Jateng. Tugasnya untuk memastikan suplai oksigen di rumah sakit seluruh Jateng aman," kata Ganjar di kantornya, Semarang, Senin (5/7/2021).
Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin rapat penanganan COVID-19 yang digelar rutin tiap pekan di kantor Gubernur Jawa Tengah. Satgas Oksigen yang dibentuk ini juga menggandeng Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar menyebut Satgas Oksigen ini juga bertugas untuk menghitung stok oksigen di Jawa Tengah. Hal ini sesuai dengan hasil rapat dengan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Minggu (4/7) kemarin.
"Sehingga kita bisa menghitung seluruh stok di Jawa Tengah berapa, ada di mana saja, rumah sakit perlunya berapa dan ini kemarin inline dengan rapat Menko Marinvest dengan Menteri Perindustrian dan Menkes. Mudah-mudahan ini jadi solusi," jelas Ganjar.
Apa Saja Tugas Satgas Oksigen di Jateng?
"Satgas itu untuk menampung, membantu memfasilitasi, untuk ngoyak-ngoyak (mengejar), kenapa penting agar tidak ada delay yang berkepanjangan karena berakibat fatal untuk pasien. Itu kondisi yang ada, maka kemarin beberapa oksigen untuk kebutuhan nonkesehatan dipindahkan ke kesehatan jadi kebutuhan nasional kita cukup, tinggal konversi ini mesti dilakukan dengan cepat," imbuhnya.
Ganjar mengakui lonjakan kasus COVID-19 memicu kelangkaan oksigen karena ketersediaan stok yang menipis. Dari hasil rapat dengan pemerintah pusat sebelumnya juga dibahas mengenai solusinya, antara lain dengan menambah tanki dan isotank.
"Oksigen ini kendalanya stok, jadi memang menipis. Maka kemarin kita rapat dengan pemerintah pusat, untuk menambah tangki-tangki besar. Maka sudah didatangkan isotank dari Morowali untuk kebutuhan ini," katanya.
Terpisah, Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo dalam paparannya menambahkan kebutuhan oksigen di Jateng saat ini sekitar 424.940 meter kubik per hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini pihaknya intens berkoordinasi dengan penyedia oksigen.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan seluruh perusahaan penyedia oksigen dalam rangka pemenuhan ini. Kami juga melakukan pendataan terkait kebutuhan real di lapangan agar manajemennya terkendali," kata Prasetyo.
(ams/sip)