Sesosok mayat ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri. Dugaan pembunuhan langsung mencuat karena melihat luka-luka akibat benda tajam di tubuh korban.
Awalnya, mayat tersebut diduga adalah pria berinisial S (57), yang juga pemilik rumah. Namun siapa sangka, ternyata S justru merupakan pelaku pembunuhan.
Kasus ini bermula saat istri S, inisial N, pulang ke rumah usai menginap di rumah ibunya, Minggu (27/6). N mendapati rumah dalam kondisi terkunci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saksi kemudian masuk menggunakan kunci cadangan yang dia bawa. Saat itulah saksi menemukan bercak darah di lantai," ujar Paur Humas Polres Wonogiri, Aipda Iwan Sumarsono, saat dihubungi detikcom, Minggu (27/6/2021).
Iwan menerangkan, saksi kemudian menelusuri arah bercak darah. Saat itulah dirinya mendapati korban tertelungkup dalam kondisi bersimbah darah.
"Korban dalam kondisi meninggal. Didapati luka sobek pada punggung sebelah kiri, kepala bagian belakang kiri, serta leher depan," ungkap Iwan.
Sebelumnya, polisi menduga mayat tersebut adalah S yang merupakan pemilik rumah. Dugaan ini berawal dari keterangan para saksi.
"Karena kondisi waktu ditemukan bersimbah darah sehingga identitas belum bisa dipastikan. Keterangan awal saksi, korban adalah S," ujar Paur Humas Polres Wonogiri Aipda Iwan Sumarsono, saat dihubungi detikcom, Senin (28/6).
Iwan menyebut, usai dievakuasi, korban kemudian dibawa ke RSUD dr Moewardi, Solo, untuk keperluan autopsi. Hasil autopsi kemudian menunjukkan fakta berbeda, korban ternyata seorang wanita berinisial K (39).
"Hasil autopsi rumah sakit menerangkan korban berjenis kelamin perempuan. Sesuai foto yang ditunjukkan kepada pihak keluarga, korban diduga saudari K," jelasnya.
Dengan fakta ini, perhatian justru beralih ke S. Pasalnya, sejak mayat tersebut ditemukan di rumahnya, S sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya.
Benar saja, dalam tempo 24 jam usai penemuan mayat tersebut, polisi akhirnya berhasil menemukan pelaku pembunuhan. Siapa lagi kalau bukan S.
S ditangkap usai sempat melarikan diri hingga ke Surabaya. Dirinya diamankan tim Resmob Polres Wonogiri bersama Polrestabes Surabaya di depan Stasiun Gubeng, Pacar Keling, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Lihat juga video 'Tukang Galon di Sulsel Bunuh Ibu-Anak Berniat Perkosa Korban':
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
"Setelah melakukan penyelidikan, tim mendapatkan informasi bahwa pelaku berada di Kota Surabaya. Tim Resmob Polres Wonogiri bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya berhasil melakukan penangkapan pelaku di depan Stasiun Gubeng," kata Paur Humas Polres Wonogiri Aipda Iwan Sumarsono saat dihubungi detikcom, Senin (28/6) malam.
Iwan mengatakan, S berhasil ditangkap tanpa perlawanan. Selain menangkap S, petugas juga mengamankan satu buah handphone milik korban yang dibawa kabur oleh S.
"Setelah dilakukan interogasi awal, pelaku mengakui perbuatan pembunuhan yang dilakukannya," jelas Iwan.
Menurut keterangan polisi, S diduga nekat membunuh korban karena sakit hati usai ajakannya berkencan ditolak korban.
"Keterangan awal, korban diajak berkencan oleh pelaku tetapi tidak mau. Diduga pelaku sakit hati hingga menghabisi nyawa korban," jelas Iwan.