Bed pasien Corona di Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Jawa Tengah, penuh. Pihak rumah sakit pun terpaksa mendirikan tenda darurat.
Direktur RSI Banjarnegara, Agus Ujianto, mengatakan bahwa tenda yang didirikan di sebelah timur Instalasi Gawat Darurat (IGD) ini untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan pasien. Ia menyebut, terjadi penumpukan pasien di IGD antara 10 orang sampai 12 orang setiap harinya.
"Tenda ini digunakan jika terjadi penumpukan pasien di IGD. Kalau per pasien yang menunggu sekitar 10-12 pasien. Terakhir pernah sampai 20 pasien menunggu," kata Agus, Selasa (29/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hanya berjaga-jaga, karena kapasitas tempat tidur di IGD hanya 12 tempat tidur. Jadi ada kenaikan mulai akhir Mei. Awal Juni sudah luar biasa setelah terjadi zona merah dan hitam di daerah Pantura. Mungkin karena mobilitas yang luar biasa dan trafik di Banjarnegara juga tinggi pergeseran juga akan terjadi di semua kabupaten di Jawa Tengah," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pelayanan Penunjang Medis RSI dr Masrurotut Daroen mengatakan saat ini dari 60 tempat tidur untuk pasien COVID-19 semua terisi. Termasuk tempat tidur untuk bayi dan ibu melahirkan.
"Tempat tidur untuk pasien COVID-19 semua full. Tiap harinya silih berganti keluar masuk lagi," ujarnya.
"Saat ini ada 60 tempat tidur sudah dengan yang untuk bayi dan ibu melahirkan semuanya full. Nanti kalau yang sudah membaik bisa dipulangkan," imbuh Daroen.
Diberitakan sebelumnya, Agus yang juga merupakan Ketua IDI Banjarnegara sempat menyatakan bantahannya terkait tudingan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono soal adanya permainan klaim rumah sakit dalam menangani pasien Corona atau COVID-19. IDI berharap agar dalam menyampaikan pernyataan, bupati bersinergi dengan pemerintah pusat.
"Saya kira tidak (berebut dan klaim perawatan pasien COVID-19). Wong semua saja sudah protokol. Jadi saya kira wong bidan orang hamil harus diswab itu ada protokol. Kami semua tenaga kesehatan mengikuti protokol," kata Ketua IDI Banjarnegara Agus Ujianto saat ditemui di Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Selasa (29/6).
Agus juga menanggapi pernyataan Budhi Sarwono tentang sales yang mendapat honor jika membawa orang sakit ke rumah sakit. Menurut Agus, ada relawan yang mengetahui warga sakit namun belum mendapat pertolongan.
"Maka mereka mengontak kita dan kita kan rumah sakit Islam paling ringan untuk menolong orang. Jadi siapa pun yg sakit di rumah selagi kami mampu kami jemput," kata Agus.
(rih/rih)